Mohon tunggu...
Aldo
Aldo Mohon Tunggu... Lainnya - Lulusan sarjana ekonomi dengan ketertarikan pada dunia keuangan, politik, dan olahraga

Everyone says that words can hurt. But have they ever been hurt by the deafening silence? It lingers like the awkward echo after a bad joke, leaving you wondering if you've been forgotten, ostracized, or simply become so utterly uninteresting that even crickets find your company unbearable.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Kepresidenan Kedua Donald J. Trump: Visi untuk Perdamaian, Kedaulatan, dan Efisiensi Pemerintahan

15 November 2024   18:19 Diperbarui: 16 November 2024   08:05 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perbandingan Internasional Pengeluaran Pertahanan dan Personil Militer (International Institute for Strategic Studies)

Pada masa jabatan kedua, Trump kemungkinan akan menuntut kepatuhan yang lebih ketat terhadap komitmen finansial dari sekutu NATO, menggeser aliansi ini menuju model pendanaan yang lebih adil. Penyeimbangan ulang ini akan mengurangi tekanan pada pembayar pajak AS sekaligus memastikan bahwa NATO tetap efektif dan kredibel.

Perbandingan Internasional Pengeluaran Pertahanan dan Personil Militer (International Institute for Strategic Studies)
Perbandingan Internasional Pengeluaran Pertahanan dan Personil Militer (International Institute for Strategic Studies)

Masa jabatan pertama Trump ditandai dengan pengurangan signifikan dalam pengerahan pasukan AS, termasuk penarikan pasukan dari Irak dan Afghanistan. Masa jabatan kedua kemungkinan akan melanjutkan lintasan ini, berfokus pada pelepasan militer dari konflik berkepanjangan. Dengan mengalihkan sumber daya dari intervensi militer ke prioritas domestik, Trump bertujuan untuk menunjukkan bahwa perdamaian dan kekuatan dapat berjalan beriringan. 

Selain itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang telah lama menjadi kendaraan untuk kerja sama multilateral bagi AS sering mendapatkan kritik dari Trump terkait dengan efisiensi dan ketergantungan institusi ini pada pendanaan AS. Sebagai kontributor terbesar, AS menyumbang 22% dari anggaran umum PBB dan hampir 27% dari dana penjaga perdamaian. Masa jabatan kedua Trump dapat merestrukturisasi partisipasi AS, mendorong negara-negara lain untuk berbagi beban finansial dan operasional secara lebih adil.

Kontributor Utama Anggaran PBB (UN General Assembly)
Kontributor Utama Anggaran PBB (UN General Assembly)

Membangun Kembali Kedaulatan Ekonomi AS

Pusat dari visi Trump juga mencakup kebangkitan kembali sektor manufaktur dan industri AS. Dengan menerapkan langkah-langkah proteksionis dan insentif ekonomi, ia berupaya untuk mengembalikan AS sebagai kekuatan industri yang mandiri. 

Masa jabatan pertama Trump ditandai dengan penerapan tarif pada barang-barang Tiongkok, yang mengurangi defisit perdagangan AS-Tiongkok sebesar 17,6% pada 2019. Masa jabatan kedua kemungkinan akan memperluas langkah-langkah ini, menargetkan industri-industri yang penting bagi keamanan nasional dan ketahanan ekonomi, seperti semikonduktor, mesin, dan farmasi. 

Tarif tinggi saja mungkin tidak cukup untuk membawa perusahaan kembali ke tanah AS. Oleh karena itu, rencana Trump juga mencakup insentif pajak yang besar bagi perusahaan yang merelokasi operasi mereka ke dalam negeri. Insentif-insentif ini dapat memacu penciptaan lapangan kerja, meningkatkan ekonomi lokal, dan mengurangi ketergantungan pada rantai pasok asing, terutama di sektor-sektor kritis seperti teknologi energi hijau dan manufaktur canggih. 

Kebijakan energi Trump kemungkinan akan kembali berfokus pada produksi domestik bahan bakar fosil, termasuk batu bara, minyak, dan gas alam. Namun, masa jabatan kedua juga dapat melihat penerimaan pragmatis terhadap energi nuklir dan teknologi terbarukan, memastikan bahwa campuran energi Amerika tetap beragam dan andal.

Perdagangan Komoditas AS-Tiongkok Tahun 2019 (Kantor Penilaian Teknologi atau OTA, Kongres AS)
Perdagangan Komoditas AS-Tiongkok Tahun 2019 (Kantor Penilaian Teknologi atau OTA, Kongres AS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun