Reformasi Kesehatan: Perang terhadap Big Pharma bersama RFK Jr.
Kemitraan Trump dengan Robert F. Kennedy Jr. mewakili pendekatan revolusioner terhadap kebijakan kesehatan. Bersama-sama, mereka bertujuan untuk menantang pengaruh industri farmasi sambil memprioritaskan keterjangkauan, keamanan, dan transparansi. AS membayar harga obat resep tertinggi di dunia, dengan warga AS menghabiskan hampir $1.400 per orang setiap tahun.Â
Pemerintahan Trump sebelumnya berusaha menerapkan model harga internasional dan meningkatkan persaingan melalui obat generik. Di bawah kepemimpinan Kennedy, upaya-upaya ini dapat berkembang mencakup regulasi yang lebih ketat pada paten farmasi dan transparansi harga. Pandangan Kennedy tentang keselamatan vaksin dan akuntabilitas perusahaan dianggap sejalan dengan dorongan Trump untuk transparansi dalam kesehatan masyarakat.Â
Masa jabatan kedua Trump dapat memperkenalkan reformasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengawasan terhadap pengembangan vaksin dan memastikan bahwa kebijakan kesehatan masyarakat beroperasi bebas dari pengaruh korporasi yang tidak semestinya.Â
Modernisasi infrastruktur kesehatan masyarakat juga diproyeksikan akan menjadi agenda utama lainnya. Kritik Trump terhadap Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan World Health Organization (WHO) menekankan keinginan yang lebih luas untuk memodernisasi sistem kesehatan masyarakat AS.Â
Peran Kennedy sebagai Menteri Kesehatan dan Layanan Masyarakat mencakup perampingan lembaga, pengurangan inefisiensi birokrasi, dan memprioritaskan kesiapan pandemi melalui inovasi domestik.
Trump telah lama mengkritik WHO sebagai lembaga yang tidak efisien dan sangat dipengaruhi oleh geopolitik, terutama oleh Tiongkok. Langkah pemutusan hubungan dengan WHO mencerminkan pendekatan Trump yang fokus pada prioritas domestik. AS menyumbang lebih dari 10% dari total anggaran WHO, jauh lebih banyak dibandingkan negara lain.Â
Trump melihat kontribusi ini sebagai beban yang tidak seimbang, terutama karena manfaatnya tidak selalu terasa langsung bagi rakyat AS. Dana yang dialokasikan ke WHO akan lebih baik jika diarahkan untuk memperkuat infrastruktur kesehatan domestik, termasuk modernisasi fasilitas kesehatan masyarakat, investasi dalam penelitian dan pengembangan domestik untuk pengobatan penyakit menular, serta peningkatan kesiapan pandemi di tingkat negara bagian dan lokal.Â
Meski keluar dari WHO, Trump dapat memanfaatkan pengaruh AS untuk membentuk kerangka kerja kesehatan global baru yang berfokus pada transparansi dalam pengambilan keputusan, distribusi beban yang adil, dan akuntabilitas kinerja.
Efisiensi Pemerintahan dengan Mengandalkan Keahlian Visioner
Proposal Trump untuk membentuk komisi sementara, Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE), mencerminkan komitmennya untuk mengurangi pemborosan dan meningkatkan akuntabilitas di Washington, D.C.Â