Mohon tunggu...
Aldo
Aldo Mohon Tunggu... Lainnya - Lulusan sarjana ekonomi dengan ketertarikan pada dunia keuangan, politik, dan olahraga

Everyone says that words can hurt. But have they ever been hurt by the deafening silence? It lingers like the awkward echo after a bad joke, leaving you wondering if you've been forgotten, ostracized, or simply become so utterly uninteresting that even crickets find your company unbearable.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pemilu AS 2024: Biaya Tinggi, Dominasi Donatur, Polarisasi, dan Kemenangan Partai Republik

10 November 2024   15:20 Diperbarui: 12 November 2024   07:31 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Pemilihan Presiden AS 2024 dengan Donald Trump dari Partai Republik Berhasil Merebut 312 Suara Elektoral (270toWin, Proyeksi Decision Desk HQ)

Sebagai sistem yang terus berkembang, demokrasi harus mampu beradaptasi dan memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat, tanpa memandang latar belakang sosial-ekonomi, dapat berpartisipasi aktif dan memiliki suara yang dihargai dalam setiap proses pengambilan keputusan.

Reformasi pemilu yang mendorong keterlibatan lebih luas dari warga negara perlu dilakukan untuk memastikan bahwa suara bukan hanya didominasi oleh mereka yang memiliki kekuatan finansial atau kelompok elit tertentu.

Dalam pemilu 2024, isu representasi ini akan semakin terasa dengan potensi peningkatan pengaruh dana kampanye dan peran lobi-lobi besar yang mendominasi politik Amerika.

Dengan demikian, perlu ada upaya untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap integritas pemilu, dengan mengurangi pengaruh uang dalam politik dan memperbaiki mekanisme transparansi dalam pemilihan.

Selain itu, reformasi ini juga berhubungan dengan pergeseran ideologis yang dapat terjadi setelah pemilu, terutama dalam konteks gerakan konservatif yang mungkin akan mendapatkan momentum lebih besar.

Jika Partai Republik sukses dalam merebut kekuasaan pada DPR setelah memenangkan kursi kepresidenan dan Senat, kita dapat melihat implementasi kebijakan yang lebih konservatif dalam berbagai sektor, seperti kebijakan ekonomi, hak asasi manusia, dan regulasi lingkungan.

Untuk itu, penting bagi demokrasi AS untuk terus memastikan berjalannya mekanisme checks and balances yang memastikan pemerintahan tetap dapat mempertanggungjawabkan setiap kebijakannya kepada publik.

Reformasi pemilu yang lebih inklusif dan adil akan membantu mencegah dominasi elit yang bisa merusak prinsip dasar demokrasi, dan semua warga negara memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam pemerintahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun