Mohon tunggu...
Aldo
Aldo Mohon Tunggu... Lainnya - Detektif informasi, pemintal cerita, dan pemuja mise-en-scène

Everyone says that words can hurt. But have they ever been hurt by the deafening silence? It lingers like the awkward echo after a bad joke, leaving you wondering if you've been forgotten, ostracized, or simply become so utterly uninteresting that even crickets find your company unbearable.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

PSSI: Kubangan Inkompetensi, Dapatkah Erick Thohir Membersihkan Kotoran Ini?

28 Februari 2024   21:53 Diperbarui: 28 Februari 2024   22:10 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelompok Pendukung PSPS yang Memprotes Suatu Regulasi PSSI (PALTI SIAHAAN/TRIBUNPEKANBARU.COM)

Tugas yang Sangat Berat: Dari Rawa Menjadi Mercusuar yang Gemilang

Merevitalisasi PSSI lebih dari sekadar mengubah beberapa aturan atau menyewa pelatih baru. Tugas ini mirip dengan mengeringkan rawa bernanah yang penuh dengan ular berbisa. Jujur saja: tidak ada yang lebih baik daripada pembersihan mereka yang terlibat dalam korupsi, perombakan total dalam struktur tata kelola, dan komitmen kuat terhadap transparansi yang bahkan akan mulai mengatasi malaise tersebut.

PSSI membutuhkan auditor eksternal yang memiliki otoritas, pengungkapan publik atas keuangannya, dan program perlindungan pelapor yang mendorong orang untuk maju tanpa takut akan pembalasan. 

Nepotisme harus diganti dengan penunjukan berbasis prestasi, menciptakan jalur yang tulus bagi individu-individu berbakat untuk naik pangkat dan menanamkan ide-ide segar ke dalam PSSI. 

Akhirnya, PSSI perlu memahami bahwa kritik adalah bahan bakar untuk perbaikan. Menerima suara-suara yang berbeda, melakukan survei penggemar, dan secara aktif mencari umpan balik sangat penting untuk membina organisasi yang sehat dan responsif.

Transformasi PSSI: Mampukah Erick Thohir Mengubah Raksasa Berkepala Banyak Ini?

Mentransformasi PSSI tentu merupakan tantangan raksasa, yang kemungkinan melebihi bahkan keahlian seseorang sehebat Erick Thohir. Hal ini akan membutuhkan raungan jijik kolektif dari penggemar sepak bola Indonesia, dukungan tak tergoyahkan dari pemerintah, dan individu pemberani di dalam PSSI sendiri yang muak dengan kebusukan. 

Bisakah itu terjadi? Mungkin, tetapi kemungkinannya panjang. Kepentingan yang mengakar sangat kuat, budayanya sangat beracun, dan kesabaran publik menipis. Penebusan PSSI masih jauh dari pasti, tetapi satu hal yang pasti – status quo adalah penghinaan terbesar bagi Indonesia dan para penggemar sepak bolanya yang bersemangat.

Penafian: Saya menulis artikel ini berdasarkan pengalaman pribadi ketika bekerja bersama dengan karyawan PSSI. Saya juga merupakan sukarelawan dalam dunia sepak bola yang telah mengikuti program hingga ke Piala Dunia FIFA Qatar 2022 dan akan berpartisipasi pada Euro 2024. Anda juga dapat mendukung perjalanan saya dan rekan-rekan saya hingga ke Jerman untuk menjadi sukarelawan Euro 2024, dengan menghubungi kami melalui andi.ronaldo.marbun@gmail.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun