"Yaudah mandi, abis itu makan ya. Jangan lupa salat asar"
Lagi-lagi Karsih hanya menganggukkan kepalanya pelan, seraya berjalan dengan tertatih menuju sebuah kamar.
Hari-hari melelahkan Karsih lewati seorang diri, dia tidak berani mengungkapkan apa yang teman-temannya lakukan terhadapnya. Karsih terlalu takut, dia takut teman-temannya akan makin nekat melukainya. Hingga suatu hari Karsih memilih untuk pergi menuju sebuah danau yang agak jauh dari rumahnya.
dia mendudukkan dirinya di rerumputan, lebih baik seperti ini. Jauh dari teman-temannya yang menganggapnya tak berarti. Senyum gadis itu lebih baik dari biasanya, lebih lepas. Namun ketenangannya tak berlangsung lama, karena tiba-tiba saja Sekar dan kawan-kawannya yang setia membulinya datang ke danau ini menemui Karsih.
Karsih memegang tongkatnya dengan erat, badannya menggigil. dia takut.
"Eh ada si bisu di sini juga ternyata, sedang apa? Ngobrol sama buaya? Hahaha kasihan gak punya temen" ledek Sekar diikuti tawa ketiga temannya.
"Mau kita bantu berdiri gak?"
Karsih menggelengkan kepalanya pelan, dia mencoba menolak.
"Gak usah malu, kita kan teman" bujuk Sekar mencoba mendekati Karsih. Karsih meringsut mundur secara perlahan, dia tahu Sekar dan teman-temannya pasti akan mengerjainya lagi.
"Kamu gak akan bisa kabur, meskipun kaki kamu tiga hahaha" ujar Tati, teman Sekar.
Karsih makin menggelengkan kepalanya kuat, dia takut. dia ingin berteriak, kakinya makin mundur sementara Sekar dan teman-temannya makin semangat menghampiri Karsih.