ZPD adalah jarak antara apa yang dapat dilakukan oleh anak secara mandiri dan apa yang dapat mereka lakukan dengan bantuan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih berkompeten.
Pembelajaran yang paling efektif terjadi ketika anak berada di dalam ZPD mereka, karena mereka menerima dukungan (scaffolding) yang membantu mereka mencapai tingkat perkembangan yang lebih tinggi.
2. Scaffolding (Penopang):
Scaffolding adalah proses di mana orang dewasa atau teman sebaya yang lebih berpengalaman memberikan dukungan yang tepat untuk membantu anak melakukan tugas atau memecahkan masalah yang sulit. Seiring waktu, dukungan ini dikurangi ketika anak menguasai keterampilan tersebut.
3. Peran Bahasa dalam Perkembangan Kognitif:
Menurut Vygotsky, bahasa adalah alat utama yang digunakan anak untuk berpikir dan belajar. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk mengatur pemikiran dan tindakan.
Monolog Egocentric adalah pembicaraan diri yang digunakan anak untuk mengorganisir pikirannya. Seiring berkembangnya kemampuan kognitif, monolog egocentric berubah menjadi dialog internal atau percakapan dalam diri sendiri.
4. Internalisasi:
Proses di mana pengetahuan atau keterampilan yang awalnya dipelajari dalam interaksi sosial dengan orang lain menjadi bagian dari kemampuan internal anak. Ini terjadi ketika anak mulai menggunakan alat-alat kognitif (seperti bahasa atau simbol) yang dipelajari dalam interaksi sosial untuk berpikir secara mandiri.
Implikasi Vygotsky untuk Pendidikan:
Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dalam pembelajaran. Proses belajar terjadi melalui interaksi dengan orang lain, baik dengan orang dewasa maupun teman sebaya.