'aku mencintaimu Keyla, amat sangat mencintaimu, bahkan jauh lebih dulu sebelum kamu diam-diam melirikku, aku mencintaimu, masihkah kamu mau menyangkalnya keyla?'Â aku terdiam merasakan gejolak aneh di perutku, aku merasakan seperti ada ribuan kupu-kupu beterbangan.
'masihkah kamu menyangkalnya keyla?' tanya Raka sekali lagi. aku terdiam, masihkah aku menyangkalnya? Mampukah aku?, sepertinya tidak. Aku tersenyum menggelengkan kepalaku sembari menatap Raka lekat
'sepertinya aku tidak bisa menyangkalnya'Â Raka tersenyum dengan lebarnya meraih tanganku, menggenggamnya.
'bagus, kamu memang tidak boleh menyangkalnya'Â aku tersenyum mendengarnya
'akhir pekan ini aku akan ke rumah mu dengan keluargaku, melamar mu'Â ungkapnya setelah hening beberapa saat. Aku menatapnya dalam, sungguhkah ? ini nyata kan?
'aku mencintaimu keyla, sejak lama. Jauh sebelum kamu mengenalku. Aku mencintaimu sejak kegiatan ospek bodoh di kampus dulu. Saat itu aku sudah merasakannya. Kamu memiliki rasa yang sama padaku kan?'Â tanyanya. Jadi, dia mencintaku selama itu?. Senyum di wajahku semakin lebar mendengar penuturan Raka.
'yes, you are. aku tidak menerima penolakan apapun dari mu, karena kamu segalanya untukku, kamu adalah kenyataan dari cinta semu yang selama ini kurasakan. Kamu adalah keramaian dari segala keheningan yang kurasa. Jadi kamu tidak boleh menolakku. Â Aku tidak akan membiarkanmu menghindariku lagi, rasanya begitu menyakitkan. Tidak boleh'Â ungkapnya seraya mencium tanganku yang ada di genggamannya,
Dan aku merasakan kembali kepakan ribuan sayap kupu-kupu di perutku.
'aku mencintaimu Raka'Â bisikku di telinganya.
Â
.