'kamu menghindar dari ku keyla, kamu menghindar. Ada yang berbeda dan berubah. Aku merasakan nya. Tidak ada lagi lirikan dari mu di setiap kegiatan ku, tidak ada lagi seseorang yang menatapku dari jauh, tidak ada lagi yang diam-diam mengamatiku keyla, parahnya kamu bahkan menghindari bersisian denganku setiap saat Key, kamu menghindar dari ku.'
Dia tau? Dia tau semua itu? Bukankah aku menutupnya begitu rapat dan rapi selama ini? Mengapa dia tau? Aku terdiam beberapa saat.
'Raka, kamu momong apa sih aku gak ngerti'Â aku masih berusaha menyangkal. Raka menggelengkan kepalanya perlahan.
'oke, ini mungkin salahku karena tidak mengungkapkannya dari awal'Â dia menghela nafas sejenak
'semua yang kamu lakukan ke aku keyla, semua yang kamu rasakan ke aku aku juga merasakannya, aku hanya berpura-pura tidak tahu ketika kamu menatapku dari kejauhan, ketika kamu mengamatiku, melirikku, aku hanya berpura-pura tidak tahu, keyla. Aku berpura-pura!. Aku hanya menikmati semua hal yang kamu lakukan ke aku. Dan aku juga melakukan hal yang sama ke kamu!'Â aku terkejut mendengar pernyataannya
'tapi semuanya berbeda keyla, berbeda saat kamu mulai tak menatapku dari kejauhan lagi, berbeda saat kamu tak melirikku lagi, semuanya terasa amat berbeda, mengapa keyla..'
'jadi.. selama ini,'Â aku terhenyak mendengar penuturannya
'iya aku tau apa yang kamu rasa keyla . aku tau, karena aku juga merasakan hal yang sama.'
Aku menggeleng tapi bagaimana dengan suster itu?
'tapi suster itu..'
' astaga.. jadi selama ini  karena Nina?, dia adik aku keyla, dia adik kandungku' aku tiba-tiba merasa puluhan beban terangkat dari bahu ku