Mohon tunggu...
Andini Okka W.
Andini Okka W. Mohon Tunggu... Guru - -Work for a cause not for an applause-

- a teacher, a humanist, and a lifetime learner -

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Tiga Sinetron Terbaik Indonesia Versi Saya, Sepakatkah Kita?

23 Januari 2024   16:55 Diperbarui: 23 Januari 2024   17:01 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Zaenab si gadis manis sederhana yang mencintai Doel dalam diam. Sarah si gadis cantik dari keluarga berada yang tulus cinta dan kebaikannya pada Doel beserta keluarganya.

Sikap si Doel yang terkesan plin plan dan tidak tegas memilih cinta itu justru menjadi daya tarik yang bikin greget penonton. Bahkan sampai sekarang, saya sering menemukan warga net saling berdebat menjadi tim Sarah atau tim Zaenab di kolom komentar. 

Sungguh menjadi bukti bahwa sinetron ini masih banyak diminati.

Bagi saya pribadi, adegan yang selalu menjadi favorit dan saya tunggu adalah saat Mas Karyo dan Mandra bertengkar. 

Akting mereka luar biasa mengagumkan. Mereka bisa senatural itu mengucapkan dialog dengan gestur dan mimik muka yang tampak seperti bukan sekedar berakting di depan kamera.

Celetukan-celetukan Mas Karyo dalam Bahasa Jawa yang sangat relatable dengan bahasa yang sehari-sehari masyarakat ucapkan, ditambah gaya khas marah Betawi dari tokoh Mandra selalu berhasil membuat saya dan keluarga tertawa terpingkal-pingkal. 

Kekuatan akting dari para pemainnya yang luar biasa natural, alur kisah yang lekat dengan kehidupan masyarakat sehari-hari, dan topik yang tidak pernah membosankan.

Sinetron yang memuat berbagai genre. Ada drama, romantis, dan juga komedi. Salah satu yang paling pecah dan memorable itu ada di episode Atun Kejepit Tanjidor. Bisa-bisanya ada ide kocak seperti itu. Pasti hampir semua ingat momen epic ini!

Walaupun banyak stigma negatif terhadap keberadaan sinetron, namun terbukti penggemar sinetron masih banyak. 

Jacques Lacan, psikolog analitis Perancis, dalam bukunya, The Mirror Stage As Formative of The Function of The I As Revealed In Psychoanalytic Experience (2014). Di dalamnya, ia membahas mengenai imajinasi, simbol, dan realitas hidup manusia yang sering ditampilkan pada karya seni.

Menurut Lacan, sebuah cerita selalu menampilkan ketiga unsur tersebut dalam melibatkan psikologis manusia. Dalam sebuah film layar lebar, misalnya, ketiga unsur ini juga dimasukkan dalam plot ataupun adegan-adegan di dalamnya. Sinetron pun menampilkan hal yang sama, hanya imajinasi, simbol, dan realitas hidup dikemas dengan durasi yang panjang, berbelit, dan konflik tanpa ujung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun