Sejak tertampar dengan refleksi tersebut, saya pun selalu mengingatkan anak-anak bahwa semua orang dikasihi Tuhan tanpa terkecuali.Â
Semua anak-anak yang harus merasakan kerja keras di usia belia, semua orang-orang yang berkebutuhan khusus, semua orang dikasihi Tuhan dengan adil sesuai dengan porsi kehidupan masing-masing.Â
Tidak ada yang lebih atau kurang. Semua sama dan setara. Semua harus bersyukur.Â
Justru saat mereka dewasa nanti, saya selalu berpesan agar mereka bisa menjadi perpanjangan kasih Tuhan yang nyata.Â
Saat melihat orang lain yang membutuhkan, mereka bisa membantu dan menjadi bukti bahwa kasih Tuhan untuk semua orang itu nyata adanya.Â
Semoga tulisan nguda rasa saya di tahun baru ini bisa berguna untuk para pembaca semuanya. Bahwa sejatinya memang Tuhan adalah KASIH yang mengasihi semua umatNya. Tidak seyogyanya kita menjadikan kehidupan orang lain sebagai pembanding untuk kita bersyukur atau merasa lebih beruntung. Karena pada dasarnya, semua dicintaiNya dengan setara.
Salam kasih, sehat, hangat, dan bahagia dari saya.
Selamat Tahun Baru, ya!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H