Artikel lain serupa yang saya baca  berjudul "Viral Curhat Ibu Kapok Rayakan Ulang Tahun Anaknya di Panti Asuhan, Apa Alasannya?" dari laman situs liputan 6.com yang terbit di tanggal 23 Juli 2023.
Dalam artikel diceritakan ada seorang ibu lewat akun Tik Toknya @gitamechtilde, menceritakan pernah punya pengalaman sedih saat merayakan ulang tahun anak pertamanya.
Bukannya terlihat terhibur dan bahagia, anak-anak di panti asuhan itu justru merasakan sebaliknya. Hal ini lantas membuatnya berpikir kembali dan mengingatkan banyak orang agar tidak merayakan ulang tahun anak di panti asuhan.
"Jangan merayakan ulang tahun anak di panti asuhan. Itu justru akan membuat anak-anak yatim piatu hatinya sedih. Jadi waktu Giselle anakku yang pertama ulang tahun ke-2 aku rayain ulang tahunnya di panti asuhan," terangnya dalam video, yang diunggah pada Selasa, 18 Juli 2023.
"Waktu itu aku dengan polosnya mikir mau menghibur anak-anak yatim piatu di sana sekaligus ajarin Gisele kegiatan sosial sejak dini. Tapi ternyata aku salah. Pas di sana aku lihat mata anak-anak yatim piatu sama sekali nggak kelihatan terhibur apalagi bahagia," sambungnya.
Ia mengakui, keinginan untuk merayakan ulang tahun bersama anak panti asuhan sebagai niat mulia. Tapi ketika fokus hanya pada anak yang sedang berulang tahun, kita mungkin lupa bahwa anak yang diajak merayakannya tidak merasakan bahagia.
"Akhirnya aku sadar kalo aku udah salah besar nggak mikirin perasaan mereka dan semenjak itu aku nggak pernah mau lagi ulang tahunin anak di panti asuhan," tutupnya.
Keputusan tersebut mendapatkan berbagai tanggapan dari banyai warganet. Â Meski ada yang menilai pendapatnya agak subjektif, ternyata cukup banyak warganet yang sependapat dengannya.
"Jangankan di panti asuhan, aku lagi ngekos dan lihat ibu kost makan bareng anak-anaknya aja kadang sedih," komentar seorang warganet.
"Mereka yang ga punya ortu kadang iri melihat keluarga yang lengkap apalagi bisa merayakan ultah dengan ortu. Pasti terbesit dalam hati "andaikan aku adalah dia"," tulis warganet lainnya.Â
 Tulisan ini tidak ada sedikit pun maksud saya untuk melarang siapa pun merayakan momentum bahagia di panti asuhan. Ini hanyalah refleksi bahwa ternyata ada sudut pandang lain yang sangat jauh berbeda dengan cara pandang kita. Sudut pandang tersebut bisa kita pakai sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan sesuatu.