Adanya Ice Breaking yang diberikan atau dimainkan oleh guru didalam kelas menjadi sala satu upaya membangun motivasi belajar siswa. Ice breaking berfungsi sebagai stimulus positif yang dapat menciptakan suasana kelas yang menyenangkan diawal pembelajaran Adapun cara penerapannya tentunya setiap guru memliki cara yang berbeda-beda, sehingga penerapan Ice Breaking menjadi sangat kreatif dan tidak membosankan. Tetapi, artikel ini akan menjelaskan dan memberikan salah satu cara bagaimana Ice Breaking berlangsung atau diterapkan didalam kelas. Berikut ini adalah contoh langkah-langkah penerapan Ice Breaking didalam kelas:
- Mulailah sesi kelas dengan warming-up activity, contohnya salam pembuka dan sapaan yang menyenangkan.
- Kemudian berikan instruksi terkait Ice Breaking yang akan diterapkan. Contohnya tebak kosa kata dalam Bahasa Inggris. Guru akan menjelaskan definisi, atau memberikan clue tentang kata yang harus ditebak oleh siswa. Kemudian siswa bersaing satu sama lain untuk menyampaikan jawaban yang tepat.
- Berikan maksimal 10 kata yang harus ditebak.
- Kemudian asosiasi positif dibentuk ketika siswa merasa senang dengan Ice breaking yang diberikan sehingga mereka juga ikut termotivasi dan semangat untuk mengikuti mata pelajaran di kelas dengan interaktif.
- Ulangi Ice Breaking setiap pertemuan agar siswa selalu menantikan mata pelajaran in, karena dirasa menyenangkan sehingga menimbulkan motivasi belajar yang tinggi.
b. Classical Conditioning melalui pemberian hadiah
Pemberian hadiah merupakan salah satu cara mendapat respon yang aik dari siswa, terutama saat proses belajar mengajar berlangsung. Hadiah dapat digunakan sebagai stimulus yang dapat menghasilkan respon yakni perilaku positif. Perilaku positif dari respon yang dihasilkan melalui stimulus dapat berupa keterlibatan siswa secara aktif saat diskusi didalam kelas berlangsung, menyelesaikan tugas tepat waktu, serta keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan. Berikut juga dituliskan contoh bagaimana penerapan pemberian hadiah kepada siswa sebagai stimulus agar menghasilkan respon yang baik.
- Guru menyiapkan hadiah yang akan diberikan. Hadiah dapat berbentuk verbal dan fisik. Misalnya dengan pujian “Good Job!”, atau berupa benda seperti alat tulis, makanan, dan lain-lain.
- Pemberian hadiah digunakan untuk memperkuat perilaku yang ingin dikembangkan, misalnya bertujuan untuk mendorong siswa agar leih aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru.
- Secara bertahap kurangi pemberian secara fisik, terapkan secara berkala pemberian hadiah dalam bentuk verbal, karena hal itu akan memotivasi siswa karena adanya rasa bangga pada dirinya sendiri atas pujian yang diberikan oleh gurunya.
Dari penjelasan kedua contoh penerapan Classical Conditioning melalui Ice breaking dan pemberian hadiah, keduanya dapat saling dikombinasikan. Dimana adanya ice breaking membuat siswa lebih siap untuk memulai proses belajar didalam kelas. Kemudian, dari terciptanya suasana kelas yang menyenangkan mereka menjadi semangat untuk bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru sehingga mendapat pujian yang membuat mereka bangga. Dengan kombinasi tersebut siswa akan terus termotivasi untuk belajar dengan aktif dan interaktif didalam kelas.
C. Keuntungan implementasi Ice Breaking dan Pemberian hadiah
Penerapan ice breaking dan pemberian hadiah kepada siswa dalam proses belajar mengajar, tidak hanya menciptakan suasana kelas yang menyenangkan, tetapi juga secara signifikan mempengaruhi keterlibatan dan motivasi siswa dalam belajar. Kedua strategi ini saling berhubungan yang kemudian dapat menghasilkan respon positif dari siswa. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa keuntungan dari penerapan ice breaking dan pemberian hadiah dalam pembelajaran interaktif.
- Meningkatkan keterlibatan siswa
Adanya ice breaking didalam kelas dapat menciptakan suasana kelas yang rileks sehingga mengundang partisipasi aktif siswa. Ketika mereka merasa nyaman saat berlangsungnya ice breaking, siswa cenderung lebih mudah untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi atau kegiatan belajar. Dapat disimpulkan bahwa, dengan penerapan ice breaking, guru akan lebih mudah melibatkan siswa dalam kegiatan secara keseluruhan.
- Meningkatkan motivasi intrinsik
Hadiah yang berikan guru kepada siswa atas partisipasi dan keterlibatannya dalam kegiatan belajar dapat menimbulkan respon yang positif. Ketika setiap pertemuan guru rutin memberi hadiah atas keaktifan siswa, maka seiring berjalannya waktu, siswa tidak lagi mengejar hadiah fisik dari guru, akan tetapi mereka mengejar hadiah verbal berupa pujian yang akan memotivasi mereka karena pujian dari guru akan terus diingat sebagai motivasi belajar siswa.
- Mendukung pembelajaran interaktif yang lebih efektif
Kedua metode ini sangat menguntungkan. Keduanya juga dapat memperkuat pembelajaran interaktif. Adanya ice breaking membuat siswa lebih nyaman bekerja sama, dan pemberian hadiah mendorong siswa untuk saling berkolaborasi aktif, dai kedua fungsi strategi tersebut dapat menciptakan lingkungan belajar yang interaktif dan kooperatif.
KESIMPULAN
Penerapan Classical Conditioning melalui ice breaking dan pemberian hadiah dalam pembelajaran interaktif menghasilkan proses pembelajaran yang efektif, yakni dengan menciptakan suasana yang menyenangkan dan mendorong keberanian siswa dalam keterlibatan aktif pada proses belajar mengajar di kelas. Pemberian hadiah juga sangat memotivasi siswa agar terus berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar. Kedua metode ini saling melengkapi sehingga menghasilkan lingkungan pembelajaran yang lebih interaktif, kooperatif, dan produktif. Melalui penerapan kedua strategi ini, siswa tidak hanya lebih terlibat secara emosional, dan sosial, tetapi juga membangun motivasi intrinsik yang mendorong mereka untuk lebih aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, penerapan Classical Conditioning, melalui ice breaking dan pemberian hadiah, memberikan kontribusi yang signifikan dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.