Mohon tunggu...
Andi Muhammad Husein Mazhahiri
Andi Muhammad Husein Mazhahiri Mohon Tunggu... Mahasiswa - tidak tampan tapi suka mandi dan suka kamu

love of my life

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Politik Berbasis di Masyarakat

22 Juni 2021   20:57 Diperbarui: 30 Juni 2021   02:07 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : https://www.dreamstime.com/illustration/aristotle.html

Sehingga di masyarakat muncul Pendidikan tentang tiga kekuatan pandangan dunia ini maka munculnya kebudayaan yang bernilai tinggi jika dibangun atas tiga pandangan dunia diatas. Maka dari itu banyak bermunculan jenis-jenis budaya yang di dalamanya mengandung banyak pesan, kita tidak boleh anti kebudayaan karena tidak mungkin budaya lahir tanpa adanya filosofi di dalamnya, tentu perlu dikaji secara mendalam, dalam kaidah biasa kita kenal dengan mempertahankan yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik tentu keluarga memiliki peran penuh dalam mentransformasikan 3 pandangan dunia ini untuk mempertahankan tradisi di masyarakat.

Tujuan dari tradisi politik ini tidak lain agar masyarakat masyarakat terdidik, tradisi itu kemudian disadari seperti arti penting klarifikasi, arti penting tabayyun, arti penting data-data, arti penting bagaimana kita berhubungan dengan sesuatu yang terverifikasi terklarifikasi, semua dinamika itu tidak bergantung pada struktur kekuasaan maka itu harus disadari sebagai budaya politik.

Kenapa kita harus membangun tradisi poitik di keluarga terlebih dahulu, karena keluarga sebagai ruang lingkup yang lebih kecil daripada masyarakat maka kita harus berangkat dari keluarga terlebih dahulu sebelum masuk pada masyarakat lua, seperti yang dilakukan oleh nabi beliau membangun tradisi politik dari keluarganya terlebih dahulu lalu kemudian nabi masuk ke masyarakat artinya keluarga memiliki tugas untuk mentransformasikan sebuah tradisi politik kepada masyarakat agar tercipta masyarakat yang sadar dan memiliki budaya dengan nilai tinggi.

Pemikiran Politik Jurgen Habermas

Pemikiran Filsafat Politik Habermas lebih berorientasi pada teori Tindakan komunikasi

Sebagai analisis Bahasa (linguistic).

Komunikasi menjadi titik tolak fundamental dalam mengatasi kemacetan teori-teori kritis sebelumnya, Habermas menurunkannya ke dalam Bahasa yang kemudian bisa menjadi sebuah Bahasa sosial kemudian muncul sebagai 3 model hermeunitika teks, penafsiran, kualitas konsteks.

Dalam tujuannya bagaiaman cara mencapai pemahaman, bagaimana caranya Bahasa harus mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat dengan mudah ditangkap, maka Bahasa harus sesuai dengan realitanya bukan keberadannya sebuah ideologi di dalamnya sehingga Bahasa dijadikan sebagai alat penindasan, deskriminasi, manipulasi.

Teori Tindakan komunikasi menjelaskan bagaiana cara kita mengelola bahasa terhadap lawan bicara kita, artinya bahasa juga bisa menjadi alat untuk membangun relasi-relasi dalam membangun masyarakat Maka bahasa sebagai norma artinya bahasa bisa membangun relasi-relasi pemahaman Bersama. Rasionalitas menurut Habermas harus juga siap dalam memilih bahasa dalam menentukan motif dari orang yang berbahasa, maka dari itu perlu melakukan validasi kata atau teks  acuannya apa yang di verbalkan. Karena dalam teorinya hermeunitika Habermas teks/kata yang diverbalkan pasti tidak akan lepas dari penafsir sehinggu terbentuk kualitas konteks, maka bahasa sangat mungkin bisa di kritik.

Kita bisa menguji bahasa kita dengan beberapa klaim yaitu, klaim kebenaran, kelaim kesepakatan, klain otentisitas, klaim konsubjektifitas. Maka bahasa sebagai norma artinya bahasa bisa membangun relasi-relasi pemahaman Bersama.

Maka bahasa sebagai Tindakan politik harus mampu memberikan pemahaman kepada komunikan dengan menggunakan bahasa yang pas dengan kualitas pendengar, agar bahasa tidak menjadi penghambat bagi tercapainya sebuah pesan yang ingin kita sampaikan, tentu komunikator harus mampu menyeleksi bahasa yang akan digunakan demi kepentingan Bersama untuk membangun moral Bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun