Mohon tunggu...
Andika Prasada Yanuar Sitorus
Andika Prasada Yanuar Sitorus Mohon Tunggu... Freelancer - Cinta Tanah Air Indonesia

Pemuda menjadi bagian dari sejarah Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Branding Politik Prabowo Subianto di Pemilu 2019

15 Juni 2020   14:43 Diperbarui: 15 Juni 2020   14:55 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Selain itu, banyaknya persepsi yang disampaikan kepada Prabowo bahwa Prabowo adalah Islam radikal. 

Dalam beberapa unggahannya Prabowo kerap bersilaturahmi dengan habaib, pemuka agama dan pondok pesantren. Kewibawaan Prabowo sebagai seorang calon presiden tentunya disambut baik oleh habaib, pemuka agama dan pondok pesantren.

Salah satu faktor Prabowo dapat diterima oleh kelompok Islam karena Prabowo Subianto dicalonkan berdasarkan hasil Ijtima Ulama GNPF. Secara keseluruhan pemilih muslim di Indonesia berjumlah 85% dari total populasi Indonesia. 

Polarisasi yang cukup kuat yang menyebabkan segmen pemilih muslim yang menginginkan Indonesia seperti Timur Tengah semakin kuat mendukung Prabowo Subianto. Hasil survey LSI Denny JA mengatakan bahwa Prabowo lebih unggul pada segmen pemih muslim yang orientasi politiknya menilai Indonesia harus seperti dunia Timur Tengah atau Arab yakni sebesar 54,1%. Sementara untuk Jokowi pada segmen pemilih muslim yang menilai Indonesia harus seperti Timur Tengah atau Arab ada 45,9%.

Akan tetapi Prabowo menyangkal citra Islam radikal dengan menyampaikan sosok Prabowo adalah seorang yang nasionalis dan patriot. Prabowo membangun dan memperkuat persepsi yang tertanam pada orang lain bahwa Prabowo adalah seorang yang nasionalis dan patriot. 

Misalnya, Prabowo menunjukan semangat nasionalismenya untuk memimpin semua suku, agama, ras dan kelompok etnis yang ada di Indonesia pada Facebook fans pagenya.

Menurut studi Pusat Survei Dan Analisa Riset Universitas Connecticut dalam Swastika (2013), pemilih yang menggunakan internet mengabaikan keanggotaan partai politiknya. Riset tersebut menunjukan bahwa 68% pemilih yang menggunakan internet tersebut melakukan penelusuran terhadap para calon kandidat politik secara online. Sejalan dengan hal itu, Prabowo Subianto menggunakan media sosial Facebook fans page untuk branding politik.

Data hootsuite (2019:37) menunjukan 130 juta masyarakat Indonesia aktif menggunakan media sosial Facebook. 44% pengguna Facebook adalah perempuan dan 56% laki-laki. Hal ini menunjukan Facebook memiliki pengguna terbesar di Indonesia yang dapat digunakan untuk branding politik. Keterlibatan Facebook sebagai branding politik ternyata lebih efektif.

Sedangkan akun Facebook fans page Prabowo memiliki pengikut 9.893.553. Implikasi pesan yang disampaikan Prabowo melalui Facebook fans page dapat tersampaikan langsung dan segera direspon oleh pengikutnya.

Tidak perlu repot-repot menyebarkan brosur dan spanduk mengenai kompetensi apa yang telah dilakukan maupun visi dan misi secara konkret. Selain itu, masyarakat akan lebih mudah membaca pesan yang disampaikan lewat Facebook fans page, daripada yang disampaikan pada media konvensional.

Feedback like unggahan Facebook fans page Prabowo paling banyak ketika Prabowo menyampaikan pesan sedang berpelukan dengan seorang Nenek di lapangan Karang Pule Kota Mataram, NTB (26/3). Pesan tersebut mendapat like 225.000 dan sontak menjadi sorotan publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun