Mohon tunggu...
Andika
Andika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Pamulang Jurusan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sosiologi Sastra: Pengertian, Fungsi, dan Pembagiannya

12 Desember 2024   21:00 Diperbarui: 12 Desember 2024   21:00 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sosiologi sastra adalah pendekatan yang mengkaji hubungan antara karya sastra dan masyarakat, terutama bagaimana sastra merefleksikan, dipengaruhi oleh, atau memengaruhi kondisi sosial tertentu. Di Indonesia, sosiologi sastra menjadi penting karena banyak karya sastra di negeri ini yang sarat dengan realitas sosial, politik, dan budaya. Artikel ini akan menjelaskan pengertian sosiologi sastra, fungsinya, serta pembagiannya dengan contoh-contoh dari karya sastra Indonesia.  

A. Pengertian Sosiologi Sastra  

Sosiologi sastra adalah cabang kajian sastra yang melihat karya sastra sebagai produk budaya yang erat kaitannya dengan masyarakat. Karya sastra dianggap tidak berdiri sendiri, melainkan dipengaruhi oleh kondisi sosial, politik, dan budaya yang melingkupi pengarang, pembaca, dan masyarakat pada masanya.  

Sebagai contoh, novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata menggambarkan realitas sosial masyarakat Melayu di Belitung, terutama dalam konteks pendidikan dan kesenjangan sosial. Karya ini tidak hanya menceritakan kisah inspiratif, tetapi juga mencerminkan perjuangan masyarakat kecil melawan keterbatasan ekonomi dan akses pendidikan.  

B. Fungsi Sosiologi Sastra  

Sosiologi sastra memiliki beberapa fungsi utama, di antaranya:  

1. Menganalisis Hubungan Sastra dan Masyarakat

   Dengan pendekatan sosiologi sastra, kita bisa memahami bagaimana masyarakat memengaruhi karya sastra. Misalnya, novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari menggambarkan pergulatan masyarakat desa dengan peristiwa politik besar seperti tragedi 1965. Novel ini menyoroti bagaimana dinamika sosial dan politik memengaruhi kehidupan individu dan komunitas kecil.  

2. Mengungkap Kritik Sosial

   Banyak karya sastra di Indonesia berfungsi sebagai kritik sosial. Sebagai contoh, puisi Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damono sering ditafsirkan sebagai ekspresi perasaan yang bebas dari formalitas, mencerminkan kerinduan akan kebebasan individu di tengah struktur masyarakat yang kaku.  

3. Mengenal Peran Pengarang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun