Contohnya  : orang yang menganut aliran ini kerap kali selalu bertanya dalil di setiap perbuatan/aktifitas/pandangan seseorang atau kelompok, yang di anggap tidak sejalan atau tidak di ajarkan pada aliran nya, serta terbentuk nya sifat menjastifikasi/menilai orang lain yang tidak sejalan dengan nya dengan sebutan sesat, hal ini sejalan dengan keterangan dalam beberapa kitab tentang penolakan paham wahabi, salah satu nya kitab Fitnatul Wahabiyah karangan Syekh Ahmad Zaini Dahlan hal : 04,[6]Â
Â
, , , , ,
Â
"Dan Muhammad bin Abdul Wahab berpegang pada dalil yang tidak sampai atau sesuai dengan tujuan asli dalil tersebut, dan ia mendatangkan ibarat-ibarat yang di palsukan dengan indah, dan memakainya/mendandani dengan dalil tersebut kepada orang awam sampai akhir nya mereka mengikuti nya, dan berlaku lembut terhadap mereka, dalam hal risalah-risalah/berdakwah sehingga mereka meyakini kufur nya para ahli tauhid, dan ia berhubungan/menyambung relasi dengan pemimpin-pemimpin timur tengah dan tinggal di sisi mereka, sampai mereka menolong nya dan berdiri disisinya/melindungi dakwah nya dan menjadikan hal terserbut wasilah untuk memperkuat organisasi/kerangka kelompok yang ia bangun dan memperluas nya (pemahaman nya), serta menguasai bangsa arab dan ahli baduy sampai mereka mengikuti nya dan menjadi tantara/pasukan tanpa upah, serta menjadikan orang yang tidak meyakini apa yang ia katakan ( Muhammad bin Abdul Wahab ) adalah orang kafir dan musyrik yang layak dan pantas di rampas darah dan harta nya".
Â
Â
Â
3.2 Sejarah munculnya aliran Wahabi berkontribusi terhadap perkembangan dan pengaruhnya dalam dunia Islam
Â
      Sejarah munculnya aliran Wahabi memiliki kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan dan pengaruhnya dalam dunia Islam. Aliran ini memiliki sejarah panjang yang memengaruhi banyak aspek dalam dunia Islam.