Mohon tunggu...
ANDI ISMAYANI
ANDI ISMAYANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - PTIQ

Sejarah Pemikiran Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PAHAM ISLAM WAHABI DAN PENGARUH PEMIKIRANNYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA

12 Januari 2024   13:01 Diperbarui: 15 Januari 2024   15:13 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. pribadi - perkuliahan sejarah pemikiran islam(pasca sarjana PTIQ Jakarta)

 

  • Karakteristik utama dari pemikiran Wahabi dalam Islam, termasuk pandangan mereka tentang tempat-tempat suci, penyembahan berhala, dan sikap mereka terhadap praktik tawassul

 

            Karakteristik utama dari pemikiran Wahabi dalam Islam mencakup pandangan mereka tentang tempat-tempat suci, penyembahan berhala, dan sikap mereka terhadap praktik tawassul. Berikut adalah beberapa karakteristik kunci dari pemikiran Wahabi:

  1. Penolakan Terhadap Ziarah ke Makam Suci: Wahabi cenderung menolak praktik ziarah ke makam suci atau tempat-tempat yang dianggap sebagai tempat suci. Mereka memandang ziarah ini sebagai bentuk syirik, karena mereka meyakini bahwa hanya Allah yang patut disembah, dan ziarah seperti itu dapat mengarah pada penyembahan selain Allah.
  2. Penyederhanaan dalam Ibadah: Wahabi menekankan kesederhanaan dalam ibadah. Mereka cenderung melihat praktik-praktik ibadah yang berlebihan atau yang tidak didukung oleh sumber-sumber utama Islam (Al-Qur'an dan Hadis) sebagai bentuk bid'ah (inovasi) dan harus dihindari.
  3. Penolakan Terhadap Penyembahan Berhala: Wahabi sangat menekankan penyembahan yang eksklusif kepada Allah dan menolak penyembahan berhala atau hal lain selain-Nya. Mereka berusaha membersihkan agama Islam dari semua praktik yang dianggap sebagai syirik.
  4. Penolakan Terhadap Praktik Tawassul: Pemikiran Wahabi sering kali menentang praktik tawassul, yang mencakup meminta perantaraan atau perantara (seperti Nabi Muhammad SAW) dalam doa. Mereka menganggap bahwa tawassul bisa menjadi bentuk kesyirikan, karena doa seharusnya ditujukan langsung kepada Allah tanpa perantara.
  5. Penekanan pada Teks Al-Qur'an dan Hadis: Wahabi menekankan penggunaan Al-Qur'an dan Hadis sebagai pedoman utama dalam praktik keagamaan. Mereka mengutamakan penggunaan sumber-sumber utama ini untuk memandu keyakinan dan praktik keagamaan mereka.
  6. Penolakan Terhadap Tradisi dan Budaya: Wahabi cenderung menolak praktik-praktik yang berasal dari tradisi atau budaya yang tidak sesuai dengan pemahaman mereka tentang Islam. Mereka mendorong umat Islam untuk mengikuti model praktik yang mereka anggap sesuai dengan masa awal Islam di Madinah.
  7. Persebaran Melalui Pendidikan: Wahabi mempromosikan pemahaman mereka melalui sistem pendidikan yang mereka kendalikan, terutama di Arab Saudi. Pendidikan di sekolah-sekolah dan universitas di Arab Saudi sering kali mencerminkan pandangan Wahabi.[9]

 

Bahkan dalam kitab karangan nya "Kasfhus Subuhaat" beliau dalam beberapa fasal nya, menjelaskan dan mengajar kan pembaca dalam berdebat dengan orang-orang yang tidak sepemahaman dengan nya seperti contoh nya pada fasal 8 dalam kitab nya,

 

 " "

 

Beliau bahkan menulis scenario percakapan nya, apabila si fulan berkata seperti ini, maka jawab lah seperti ini, lengkap dengan dalil-dalil nya.

 

Karakteristik pemikiran Wahabi mencerminkan tekad mereka untuk menjaga kesucian agama Islam dan memurnikan praktik keagamaan sesuai dengan apa yang mereka lihat sebagai ajaran Islam yang paling murni. Pendekatan mereka terhadap agama ini telah memengaruhi praktik keagamaan, budaya, dan pandangan agama di berbagai wilayah di dunia Islam, walaupun tidak semua umat Islam mengadopsi pandangan Wahabi dalam cara mereka memahami dan menjalani Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun