Mohon tunggu...
Dr. Andi Hermawan M.Pd
Dr. Andi Hermawan M.Pd Mohon Tunggu... Guru - Guru Swasta

Menulis adalah Caraku bersyukur dan mensyukuri Karunia Allah SWT

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Optimasi Peningkatan Inovasi Guru Swasta

29 September 2022   06:00 Diperbarui: 29 September 2022   18:35 1073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 4. Efikasi diri

Robbins and Judge (2015) mendeskripsikan efikasi diri adalah keyakinan individu bahwa dia mampu melakukan suatu tugas. Selanjutnya Robbins dan Jugde menjelaskan bahwa Sumber terpenting untuk meningkatkan keyakinan diri adalah pengalaman yang relevan dengan tugas atau pekerjaan. Sumber kedua adalah pemodelan perwakilan - menjadi lebih percaya diri karena anda melihat orang lain melakukan tugas itu. 

Pemodelan perwakilan paling efektif ketika anda melihat diri anda serupa dengan orang yang anda amati. Sumber ketiga adalah persuasi verbal: kita menjadi lebih percaya diri saat seseorang meyakinkan kita bahwa kita memiliki keterampilan yang diperlukan untuk sukses.

Schermerhorn (2013:415) bahwa efikasi diri adalah keyakinan seseorang bahwa dia mampu melakukan suatu tugas. Efikasi diri menggunakan istilah-istilah seperti kepercayaan diri, kompetensi, dan kemampuan. Mengacu kepada Bandura, Schermerhorn menyatakan bahwa ada empat cara untuk meningkatkan efikasi diri. 

Pertama adalah penguasaan yang aktif, ketika seseorang memperoleh kepercayaan diri melalui sikap positif pengalaman. Semakin besar kesuksesan awal dan semakin banyak pengalaman yang dimiliki dengan suatu tugas, semakin percaya diri seseorang dalam melakukannya. 

Kedua adalah perwakilan modeling, belajar dengan mengamati orang lain. Ketika orang lain pandai menyelesaikan tugas dan kami dapat mengamati bagaimana mereka melakukannya, kami mendapatkan kepercayaan diri mampu melakukannya sendiri. 

Ketiga adalah persuasi verbal - saat seseorang memberi tahu kita bahwa kita dapat atau mendorong kita untuk melakukan tugas tersebut. Mendengar orang lain memuji usaha kita dan menghubungkan upaya tersebut dengan keberhasilan kinerja seringkali sangat memotivasi. 

Keempat adalah gairah emosional - ketika kita sangat terstimulasi atau diberi energi untuk bekerja dengan baik sebuah situasi. Sebuah analogi yang baik untuk gairah adalah bagaimana para atlet menjadi "bersemangat" dan tinggi termotivasi untuk tampil di kompetisi utama. Secara jelas Schermerhorn menggambarkannya bagaimana meningkatkan  efikasi diri.

Gibson, et.al., (2011:113) mengemukakan bahwa efikasi diri adalah keyakinan seseorang dapat bekerja secara memadai dalam suatu situasi. Keyakinan  diri memiliki tiga dimensi: magnitude (besaran), kekuatan (Strength)  dan generality. Perilaku seseorang dengan efikasi diri tinggi adalah orang yang positif, didorong oleh kesuksesan, dan berorientasi pada tujuan. 

Ketika mereka membutuhkan bantuan, mereka mencari bantuan yang nyata dan bukan kepastian atau dukungan emosional.  Di sisi lain, orang dengan self-efficacy rendah melihat masalah dan kekhawatiran serta berpikir istilah gagal atau tidak mampu melakukan pekerjaan berkualitas tinggi.

Glinow (2010:64) menyatakan bahwa efikasi diri mengacu pada keyakinan seseorang bahwa dirinya memiliki kemampuan, motivasi, dan sumber daya untuk menyelesaikan tugas dengan sukses.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun