Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Krisis Moneter di Asia?

13 November 2023   22:00 Diperbarui: 15 November 2023   13:00 1282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Krisis keuangan paling parah di dunia. (Sumber: iStockphoto/bedo via kompas.com)

Ketiga, kebijakan makro dan mikroprudensial sangat penting untuk menjaga stabilitas keuangan. Aliran modal lintas batas, pertumbuhan kredit dalam negeri dan inflasi harga aset harus diawasi dengan ketat. 

Inklusifitas keuangan yang lebih luas diperlukan tidak hanya untuk mendukung keadilan sosial namun juga untuk meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan dengan meningkatkan akses terhadap layanan keuangan bagi usaha kecil dan menengah serta rumah tangga.

Keempat, kawasan ini harus mempersempit kesenjangan infrastruktur yang besar, yang menurut perkiraan akan membutuhkan lebih dari $1,7 triliun per tahun hingga tahun 2030. Lebih dari 400 juta orang masih kekurangan listrik dan sekitar 300 juta orang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman.

 Kelima, Asia juga harus mengatasi risiko perubahan iklim melalui langkah-langkah mitigasi dan adaptasi. Dengan menggunakan perencanaan kota dan teknologi yang cerdas, kota-kota di Asia dapat menjadi lebih berketahanan dan layak huni.

Keenam, pengembangan sumber daya manusia sangat penting bagi negara-negara Asia untuk maju dan menghindari jebakan pendapatan menengah.

Sistem pendidikan harus membekali masyarakatnya dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk beradaptasi dengan teknologi dan lingkungan bisnis yang berkembang pesat. Pelayanan kesehatan yang memadai sangat dibutuhkan.

Terakhir, kerja sama regional dapat memitigasi risiko globalisasi. Krisis keuangan menjadi lebih sering terjadi dan memakan biaya besar di dunia dengan aliran modal bebas dan liberalisasi keuangan.

Memperkuat kerja sama keuangan regional untuk pembiayaan darurat, pengawasan makroekonomi dan upaya kolektif untuk pengembangan sektor keuangan melalui inisiatif seperti Inisiatif Chiang Mai Multilateralisasi akan berkontribusi terhadap stabilitas makroekonomi dan keuangan.

 Asia berada dalam posisi yang jauh lebih kuat dibandingkan 20 tahun yang lalu namun kita harus tetap waspada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun