Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Globalisasi dalam Pertumbuhan Dunia yang Semakin Inklusif

10 November 2023   10:36 Diperbarui: 17 November 2023   08:46 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Singkatnya, aspek negatif dari globalisasi mencakup campur tangan yang tidak perlu dari negara-negara maju untuk mengikuti kebijakan dan program tertentu yang tidak sesuai dengan masyarakat dan menyebabkan pembangunan dan pertumbuhan tidak seimbang.

Sebagai akibat dari globalisasi dan segala dampak buruknya yang menyebar luas, telah mengakibatkan meningkatnya ketidakpuasan dan kekecewaan di kalangan masyarakat dan dengan demikian menjadi terisolasi dari pusat-pusat kekuasaan.  

Kelas menengah baru yang muncul di era kebijakan pemerintah neo-liberal mengadopsi pendekatan eksklusif dan parokial yang berdampak negatif terhadap kondisi kehidupan kelas dan kelompok lain.  

Di sisi lain, eksklusifitas tersebut terlihat dengan munculnya politik identitas berdasarkan kasta ekonomi, terutama di kalangan masyarakat lapisan bawah yang menuntut pembagian kekuasaan yang lebih luas dalam sistem politik.

Dalam konteks ini, tata pemerintahan yang baik dipandang perlu sebagai pelaksanaan otoritas ekonomi, politik, dan administratif untuk mengelola urusan suatu negara di semua tingkatan dan sebagai sarana yang digunakan negara untuk meningkatkan kohesi dan integrasi sosial serta menjamin kesejahteraan penduduknya.  

Gejolak baru di kalangan massa dan bentuk-bentuk protes dan perjuangan baru yang dilancarkan oleh sekelompok aktor baru sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan terhadap demokrasi menuntut pendalaman dan perluasan komitmen tersebut.  

Hal-hal tersebut perlu ditempatkan dalam konteks dunia transformasi yang lebih luas. Dalam konteks ini, demokrasi menyaksikan dua perubahan:

Pertama, kebangkitan masyarakat itu sendiri, baik secara kesadaran maupun perilaku. Mereka menegaskan hak-hak demokratis mereka dan menentang tatanan yang ada pada awalnya di tingkat lokal namun berdampak pada keseluruhan tatanan sosial dan politik.  Kedua, munculnya kelas sosial baru yang terdiri dari mediator proses politik dan aktivis. 

Mereka berasal dari kelas atas dan menengah namun mengidentifikasi diri mereka dengan tatanan masyarakat yang lebih rendah yaitu masyarakat miskin, tertindas dan tersegregasi, strata sosial mulai dari mereka yang tidak tersentuh dan miskin di kalangan suku dan etnis minoritas, hingga korban diskriminasi seksual, ekologi dan generasi, kekejaman dan kekerasan.  

Globalisasi perlu dilawan tidak hanya dengan desentralisasi dan alternatif regional atau inisiatif baru terkait sumber daya alam dan ekologi, namun juga dengan inisiatif politik dan ideologi di tingkat nasional, regional dan global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun