Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hegemoni Super Power di Asia Selatan

7 November 2023   20:05 Diperbarui: 7 November 2023   20:15 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Permasalahan menjadi semakin rumit saat adanya keterlibatan negara-negara besar khususnya Amerika Serikat.  Alasan utama keterlibatan mereka adalah tingginya signifikansi strategis Kashmir.  

Terletak di utara anak benua di persimpangan lima negara berdaulat yaitu India, Pakistan, Tiongkok, Uni Soviet, dan Afghanistan, Kashmir mempunyai arti strategis bagi mereka semua.  

Daerah ini memiliki hulu sungai dari tiga sungai penting di bagian barat anak benua ini yaitu sungai Indus, Jhelum dan Chenab serta memiliki sumber daya hutan dan mineral yang sangat besar.  

Bahkan Presiden Dewan Keamanan, Gunnar Jarring ketika mengunjungi lembah Kashmir pada bulan Maret -- April 1957 menulis dalam laporan yang diserahkannya kepada Dewan bahwa ia selalu memperhatikan perubahan faktor politik, ekonomi dan strategis di seluruh Kashmir. Hal itu seiring dengan perubahan pola hubungan kekuasaan di Asia Barat dan Selatan.

Tahun-tahun awal lima puluhan memberi semangat bagi Pakistan terutama karena semakin berkembangnya pemahaman mereka dengan AS mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan keamanan.  

Perkembangan yang berdampak buruk pada hubungan Indo-Pak termasuk bantuan militer AS ke Pakistan dan keanggotaannya dalam pakta militer Barat yaitu South East Asia Treaty Organization (SEATO) pada bulan September 1954 dan Pakta Bagdad yang kemudian dikenal sebagai Central Treaty Organization (CENTO) pada bulan Juli  1955.

India akhirnya menyadari fakta tersebut dan secara konsisten mengkritik hubungan militer Pakistan dengan AS.  Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru, dalam suratnya kepada mitranya dari Pakistan pada tanggal 9 Desember 1953, mengeluh bahwa bantuan militer AS ke Pakistan akan 'sepenuhnya' mengubah aspek masalah Kashmir.  

Pertama, politik bantuan dan aliansi mewajibkan AS untuk mendukung Pakistan dalam hal Kashmir dan akibatnya menarik dukungan Soviet ke India mengenai Jammu dan Kashmir sehingga menjadikannya sebuah isu dalam periode perang dingin.

Kedua, hal ini membuat Pakistan ambisius dan mendorong hal tersebut untuk menekan India agar memberikan konsesi.  

Pakistan kini memiliki sekutu yang bersedia mendukungnya jika terjadi krisis yang akan terjadi di tahun-tahun mendatang.  

Berkali-kali dan secara konsisten beberapa anggota Dewan Keamanan dengan tegas mendukung pendirian sah Pakistan mengenai Kashmir selama diskusi.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun