Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengapa Bangsa Arab Tidak Bisa Bersatu?

18 Juli 2023   21:39 Diperbarui: 18 Juli 2023   21:50 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agar ada konsolidasi kekuasaan maka Nasser membagi anggota parlemen menjadi 400 orang di parlemen Mesir sementara hanya 200 orang di Suriah. Anggota kabinet juga banyak orang Mesirnya. Namun rakyat Suriah masih melihat ini fine-fine aja karena mereka terlalu silau dengan pesona Gamal Abdel Nasser.

Melihat penyatuan Mesir dan Suriah, Jordania dan Irak mulai panas. Hingga Faisal II dan Husein bin Talal merasa harus melakukan sesuatu. Karena mereka berdua pada dasarnya adalah sepupuan maka mereka kemudian memutuskan untuk bergabung dan membentuk Hashemite Arab Federation (HAF) atau Federasi Arab.

Untuk pihak Irak, sebenarnya yang panas itu bukan Faisal II tetapi yang mengendalikan beliau yaitu Perdana Menterinya Nuri Al Said. Jadi dalam hal ini sebenarnya ada perseteruan tidak langsung antara Nasser dan Nuri Al Said. Hanya jika dibandingkan dengan Presiden Nasser sudah pasti Nuri ini tidak ada apa-apanya. Dia hanya tokoh politik. Sementara Presiden Nasser punya segalanya. Kekuasaan dan tentara. Sehingga ambisi Nuri untuk terus mempertahankan Faisal II akhirnya gagal saat rakyat Irak ternyata juga terpesona dengan kharismanya Presiden Nasser.

Sementara di pihak Jordania sendiri waktu itu ada kesalahan yang dilakukan oleh Husein bin  Talal saat meminta bantuan pasukan Irak untuk membantunya mengatasi masalah di Lebanon. Memang akhirnya Kolonel Abdul Karim Qasim datang ke Jordania dengan ribuan pasukan tapi bukan untuk membantu mereka mengatasi masalah di Lebanon tetapi membuat masalah dengan menggulingkan raja Hussein bin Talal dan saat kembali ke Irak juga berhasil menculik Faisal II dan membawanya ke suatu tempat untuk dieksekusi. Berakhirlah Federasi Arab. Muhammad Najib naik tahta dan Perdana Menterinya Kolonel Abdul Karim Qasim.

Lima tahun kemudian giliran sang Kolonel pula yang dibantai tepat di bulan Ramadhan. Hingga akhirnya kekuasaan jatuh ke tangan SADDAM HUSEIN.

Bagaimana dengan Negara Arab Bersatu? Negara ini akhirnya juga bubar saat rakyat Suriah mulai muak dengan Presiden Nasser yang Pro Mesir. Apalagi beliau kan sosialis sehingga rakyat Suriah tidak bebas untuk berdagang.

Jelaslah bahwa memang sulit bagi bangsa Arab untuk bersatu jika ego ras ini masih mendominasi pemikiran mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun