Mohon tunggu...
Andi Firmansyah
Andi Firmansyah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang pendidik yang bertugas di Tanjung Balai Karimun Prov. Kepri Aktif menulis di beberapa forum yang berkaitan dengan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jalan Menuju Dunia Baru

1 April 2016   20:10 Diperbarui: 1 April 2016   20:18 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hutan yang dijadkan sebagai paru-paru dunia semakin lama akan semakin kehilangan fungsinya apabila Illegal Logging masih belum ada penyelesaiannya sampai saat ini.

Laut yang menjadi penghasil utama beragam jenis ikan pun akan semakin terkuras habis apabila manusia masih terus rakus menikmatinya tanpa pernah memikirkan proses regenerasi dari ikan-ikan tersebut.

4. Keterbatasan Kemampuan Ekosistem dalam Menyerap Limbah dan Polutan secara Alamiah.

Ekosistem di planet ini diciptakan oleh Yang Maha Kuasa memiliki kemampuan menyerap limbah dan Polutan secara alamiah. Contohnya bagaimana pepohonan secara alamiah mampu mengubah CO2 menjadi O2. Begitu pula limbah industry dan limbah rumah tangga sebenarnya dalam jumlah tertentu masih bisa diurai secara alamiah oleh beragam mikroorganisme maupun melalui proses oksidasi. Namun yang menjadi permasalahan adalah apabila limbah maupun polutan itu sudah melampaui ambang batas yang dapat diurai sehingga dapat menimbulkan kerusakan lingkungan.

Pada masa-masa awal Revolusi Industri tentu hal ini tidak pernah dipikirkan sebelumnya sebab waktu itu segala keterbatasan diatas belum dijumpai. Semuanya masih tersedia dengan berlimpah ruah. Sehingga industry dibiarkan tumbuh dengan cepat. Mesin-mesin diciptakan untuk memenuhi pertumbuhan ekonomi. Para pemilik modal dibiarkan berlaku sesuka hatinya untuk memperbesar pundi-pundi uangnya. Kondisi ini terus berlanjut bahkan sampai saat ini.

Keinginan untuk mengejar pertumbuhan ekonomi tinggi tentu berakibat penggunaan sumber daya alam dan sumber energi untuk industry. Perkembangan sains dan teknologi tak pelak juga ikut mempercepat perkembangan industry. Meningkatnya kemakmuran suatu Negara ditambah penemuan-penemuan baru dibidang kesehatan membuat pertumbuhan penduduk semakin menjadi-jadi karena secara tidak langsung mengurangi angka kematian penduduk. Semakin meningkatnya populasi maka secara otomatis pasar akan semakin luas. Sehingga tingkat populasi dijadikan tolak ukur peningkatan pertumbuhan ekonomi. Saat masih ada ruang untuk dua komponen ini maka pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi adalah simbiosis mutualisme yang salling memberikan umpan balik positif satu sama lain.

Saat dua komponen ini bergerak maka sudah pasti ada 4 hal yang ikut bergerak naik yaitu eksploitasi sumberdaya alam yang tidak dapat di perbaharui dan dapat diperbaharui, eksploitasi sumber daya mineral dan juga polusi. Dulu saat Revolusi Industri semuanya bukan masalah karena masih dapat ditolerir oleh alam apalagi ruang yang tersedia masih sangat luas. Maka pertumbuhan ekonomi benar-benar menjadi lokomotif tanpa memikirkan konsekuansinya di masa datang. Konsekuensi yang harus dibayar oleh generasi selanjutnya.

 

Bak melihat rumput tetangga yang semakin menghijau akibat pertumbuhan ekonomi ini maka banyak Negara kemudian mulai memacu pertumbuhan ekonominya juga agar dapat menyamai hijaunya rumput tetangga. Cara yang paling cepat dan instan untuk memenuhi semua itu apalagi kalau dengan berhutang. Maka berbondong-bondonglah mereka mengajukan proposal ke lembaga-lembaga keuangan dunia untuk membangun Negara masing-masing. Berhutang artinya yang ambil kakek yang bayar cucu. Praktek ini secara moral memang sangat tidak dapat dipertanggungjawabkan. Namun itulah yang terjadi di banyak Negara saat ini.

 

Selanjutnya pertumbuhan ekonomi juga membuat aktifitas perdagangan meningkat drastis dan menuntut perubahan fundamental dalam sistem keuangan. Sistem keuangan yang biasanya disokong oleh cadangan emas, dengan meningkatnya aktifitas perdagangan maka sistem ini menjadi tidak relevan lagi. Itulah mengapa pada tahun 1970 Presiden Nixon memutuskan untuk tidak lagi menyandarkan Dolar Amerika dengan cadangan emas Negara. Sejak saat itulah sistem keuangan dunia tidak lagi dikaitkan dengan cadangan emas Negara tapi berdasarkan kepercayaan dan dinamisasi pasar bebas. Sistem keuangan yang pada akhirnya hanya mengantarkan manusia kepada kehancuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun