“Oh..” Jawab ibunya, “ Kami hanya ingin kakek itu mendapat tempat yang lebih layak dan lebih baik ketimbang di rumah ini. Kamu kan tau, kalau kami tidak bisa mengurus kakek karena waktu kami habis untuk bekerja memenuhi kebutuhan kita. Jangankan mengurus kakek, mengurus kamu saja kami sudah tidak mampu. Untunglah kamu bisa mengurus diri kamu sendiri..”
“Tapi kan aku mampu mengurus kakek selama kalian pergi bekerja bu..”Ujar si anak.
“Sudahlah.. Kamu itu masih kecil. Ini urusan orang dewasa. Jadi kamu jangan ikut campur. Main saja kamu diluar sana. Karena anak kecil itu waktunya hanya untuk bermain bukan mengurus orang tua jompo, ngerti kamu….”hardik ibunya.
Sore harinya, kembalilah si PNS dari Panti Jompo. Setelah itu diapun bergegas menemui ayahnya yang berada di dalam kamar.
“Apa yang ingin kau lakukan terhadapku, Man?” tanya ayahnya.
“Ayah.. Ayah kan tau. Kami tidak punya waktu sama sekali untuk mengurus ayah. Waktu kami habis untuk bekerja. Jadi saya dan Minten sepakat untuk membawa ayah ketempat yang lebih baik. Siapa tau disana nanti ayah bisa sehat dan tidak sakit-sakitan seperti ini.”
Setelah menyudahi kata-katanya itu, si PNS pun bergegas membopong ayahnya kedalam mobil dan bersiap-siap hendak berangkat ke Panti Jompo.
Di luar rumah, si anak menatap heran pada apa yang terjadi sesaat setelah ayahnya keluar dari rumah. Dengan berlari-lari kecil, ia menghampiri ayahnya yang berjalan menggendong kakeknya dan berkata,
“Ayah.. Abang ikut, Ya!”
“Gak usah.. Abang dirumah saja sama Ibu.”
“Tidak! Pokoknya Abang harus ikut!”