Mohon tunggu...
Andien Nabilla
Andien Nabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa adm negara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kasus Suap Penanganan Perkara Kasasi Pailit KSP Intidana

15 Juni 2023   19:29 Diperbarui: 15 Juni 2023   19:36 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara Dimyati, Elly Tri Pangestu, Desy Yustria, Nurmanto Akmal, Albasri, dan Muhajir Habibie yang diduga penerima disangkakan melanggar Pasal 12 huruf c atau Pasal 12 huruf a atau b Jo Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

Apa kira kira Solusi yang tepat untuk menangani Kasus Kolusi berupa suap menyuap yang sering terjadi di Indonesia?

Terkait pendekatan strategi pemberantasan Kolusi salah satunya dengan cara meningkatkan langkah langkah kampanye anti Kolusi Korupsi dan Napotisme khususnya Kolusi. Kampanye semacam ini sangat diperlukan dengan pendekatan antara masyarakat, pers (sebagai social power),serta institusi institusi Negara.

Korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) juga telah melibatkan aparat penegak hukum. Penyakit birokrasi seperti Kolusi KKN sebenarnya telah lama berlangsung di lembaga pengadilan pada setiap tingkatan dan pelakunya adalah para hakim maupun aparat penegak hukum lainnya yang sebenarnya mereka bertugas untuk mengadili dan menjatuhkan pidana kepada para pelaku KKN itu sendiri.

Sesunguhnya moralitas dan integritas diri seorang penegak hukum dalam menjalani karier dan pengabdiannya sebagai pejabat negara penegak hukum sungguh sangat diperlukan. Bahkan integritas diri seorang pejabat penegak hukum menjadi sangat mutlak yang tidak boleh tidak ada, apabila Indonesia hendak menegakan hukum,guna meminimalkan terjadinya korupsi, kolusi, dan nepotisme yang telah sangat mendarah daging di negara ini.

Selain itu dibutuhkan pula kecerdasan masyarakat sipil untuk mengawasi dan membuat keputusan politik mencegah makin mewabahnya penyakit kotor seperti Kolusi di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun