Mohon tunggu...
Andi Dalauleng
Andi Dalauleng Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Farmasis dalam Mewujudkan Indonesia Sehat 2025

29 Desember 2017   21:26 Diperbarui: 16 Januari 2018   18:01 1609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dapatkan

- Obat yang diperlukan bisa didapatkan di Apotek, contohnya Apotek Keluarga. Penyimpanan obat di Apotek Keluarga sangat terjamin sehingga obat akan sampai ke tangan konsumen dalam kondisi yang baik (keadaan fisik dan kandungan kimianya belum berubah). Apotek Keluarga sendiri memiliki izin dan Apoteker yang siap melayani masyarakat.

Gunakan

- Gunakanlah obat dengan tepat. Obat harus digunakan sesuai dengan aturan yang tertera pada wadah atau etiket. Contohnya seperti obat jenis antibiotik. Terkadang seseorang hanya mengkonsumsi obat antibiotik ketika merasa sakit yang dideritanya telah sembuh, tetapi obat jenis antibiotik ini seharusnya dikonsumsi sampai habis. Informasi seperti ini dapat diperoleh dari apoteker/asisten apoteker.

Simpan

- Obat yang telah atau belum digunakan perlu disimpan dengan benar, sesuai dengan petunjuk pemakaian yang tertera dalam kemasan. Kebanyakan obat perlu dihindarkan dari paparan sinar matahari secara langsung. Untuk itu, obat perlu disimpan di tempat yang tertutup, kering, dan jauh dari jangkauan anak-anak.

Buang

- Obat yang telah kadaluarsa dan rusak perlu dibuang dengan tidak sembarangan agar tidak disalahgunakan. Ciri obat yang masih layak pakai adalah tidak dan belum terjadinya perubahan warna, rasa maupun bau. Obat dapat dibuang dengan pertama-tama membuka kemasannya terlebih dahulu, dimasukkan ke  dalam air, lalu di tanam ke dalam tanah.

Farmasis dapat melakukan sosialisasi ke masyarakat agar dapat memberi ilmu mengenai cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan tepat. 

2. Memajukan kesadaran masyarakat bahwa obat adalah racun

Telah sepantasnya seorang farmasis mengetahui bahwa obat adalah racun. Farmasis perlu menyampaikan kepada masyarakat bahwa obat tidak boleh sembarang digunakan. Salah satu contohnya ialah penggunaan antibiotik. Di negara maju seperti German, Jepang, Arab, seseorang hanya dapat membeli antibiotik yang ada di apotek dengan memperlihatkan resep dari dokter. Ketika membeli obat, identitas dari pembeli juga dicatat pada apotek tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun