Mohon tunggu...
Andi Ansyori
Andi Ansyori Mohon Tunggu... advokat -

selalu ingin belajar, bersahabat, menambah pengetahuan " Tidak ada salahnya baik dengan orang " dan lebih senang mendalami masalah hukum

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mahasiswi Tilap Uang Bank Rp.10 Milyar, Dibebaskan

7 Mei 2016   16:08 Diperbarui: 7 Mei 2016   16:17 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Ini bukan hasil kejahatan. Ini uang impian kita semua,” kata Stapleton ditengah persidangan yang mendapat banyak perhatian publik. 

Pada kasus ini, Hakim Tapleton , menilai Bank Westpac sebagai Bank yang cukup besar di Sidney, telah melakukan perbuatan lalai dan Kurang hati hati yang telah melanggar prinsip prinsip perbankan negara Kangguru.

Akibat kelalaian itu, Akbat kesalahan Bank itu sendiri, maka beban kerugian bank tidak dapat sepenuhnya dibebankan kepada Christine.

Kasus penilapan uang Rp.10 Milyar milik Bank Westpac oleh Christine, sulit untuk dibawah kerana pidana.

Kasus ini lebih ke wilayah hukum perdata.

“ nantinya polisi akan mengalami kesulitan membuktikan pengeluaran itu ilegal sebab bank memberikan keleluasaan itu secara resmi kepada Lee “ Tambah  Stapleton seusai sidang .

"Dia tidak mengambilnya dari mereka (bank). Mereka memberikan itu kepadanya,” tegasnya.

Tentu saja kasus ini mengguncang dunia hukum Australia.

Itulah kisah nyata yang melanda per bankan Westpac Australia. Walaupun kerugian yang diderita bank itu tidak seberapa, tapi kasus ini memberi pelajaran tersendiri bagi dunia perbankan negara Kangguru tersebut.

Kembali ke judul , itulah kisah nyata seorang Mahasiswi negara jiran Malaysia menilap uang sebesar Rp.10 milyar , namun lolos dari hukum pidana.

"Dia tidak mengambilnya dari mereka (bank). Mereka memberikan itu kepadanya,” Ujar Hakim Stapleton yang mengadili perkara Christine Jiaxin Lee di Pengadilan negara bagian Sidney Australia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun