Â
Pecahkan saja gelasnya biar ramai
Biar mengaduh sampai gaduh
Ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang ditembok keraton putih
Kenapa tak goyangkan saja loncengnya biar terdera
Atau aku harus lari ke hutan belok ke pantai
Puisi ini memiliki makna yang dalam. Seperti judulnya, puisi ini bertentang seseorang dan segala yang dirasakannya. Pada puisi ini digambarkan seseorang yang merasa kesepian dan sendiri. hal ini ditunjukkan pada kalimat sepi, sepi dan sendiri aku benci. Kesepian yang dia rasakan memunculkan rasa bosan yang dijelaskan pada bait berikutnya. Selain itu, seseorang tersebut menginginkan sebuah keramaian yang ditunjukkan pada kalimat: ingin bingar aku mau di pasar; pecahkan saja gelasnya biar ramai, biar mengaduh sampai gaduh; dan kenapa tak goyangkan saja loncengnya biar terdera. Kalimat-kalimat tersebut menandakan bahwa besarnya keinginan seseorang tersebut untuk menciptakan sebuah keramaian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H