Mari kita mulai dengan premis sederhana, "Kalau Gibran saja bisa jadi Wapres, kenapa Komeng tidak bisa jadi Mendag?" Hehe....
Soal akses dan support system politik, sebenarnya Komeng juga punya modal. Jauh sebelum Komeng menjadi pesohor, dia juga sama seperti sebagian anak muda biasa, kuliah dan ikut organisasi mahasiswa.
Tidak banyak yang tahu, rupanya Komeng saat mahasiswa adalah aktivis HMI. Ini tentu merupakan tiket masuk Komeng ke lingkungan Korps Alumni HMI (KAHMI) dan jaringan anak-anak muda cendekia HMI yang punya reputasi besar di dunia politik.
Kita tahu begitu banyak tokoh terkemuka yang merupakan alumni HMI. Bahkan dua di antaranya betarung sebagai rival dalam Pilpres lalu, yalni Anies Baswedan dan Mahfud MD.
Dengan modal nama besar HMI, bukan tidak mungkin Komeng mendapat dorongan politik strategis untuk menjadi Mendag.
Bergabungnya Komeng ke HMI saat muda, terlepas dari sebesar apapun interaksi yang pernah ia alami di organisasi tersebut, menunjukan bahwa dia punya kesadaran dan motivasi untuk belajar politik dan menjadi pemimpin.
Saat ini, kepemimpinan Komeng akan diuji di Senayan sebagai senator mewakili Jawa Barat. Semoga tidak butuh waktu lama untuk Pak Prabowo sadar bahwa Komeng sangat layak untuk mengisi posisi Mendag.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H