Mohon tunggu...
Andi Astuti
Andi Astuti Mohon Tunggu... Penulis - Operator

Gadis desa yang hobi baca dan sesekali menulis fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Fall in You 2

21 September 2024   06:18 Diperbarui: 21 September 2024   09:04 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Albiru menghempaskan tangan Aya yang semula mencekal tangannya.
"Sebelum itu, kenapa aku harus menjawab pertanyaanmu?"

"Karena aku butuh jawaban." Gadis itu beringsut mundur hingga punggungnya mentok pada kepala ranjang. Aya tanpa sadar mengubah cara bicaranya menjadi aku-kamu mengikuti Albiru.

"Apa untungnya jika aku menjawabmu?"

"Baik, lah. Kamu nggak usah jawab. Aku akan pergi."

Aya segera bangkit dan membenahi pakaiannya, dan seketika itu juga tersadar bahwa dirinya tidak lagi mengenakan pakaian sekolah. Perutnya pun sedikit terekspos karena gaunnya yang robek. Aya menatap Albiru dengan penuh curiga, lalu menatap pakaiannya, dan kembali menatap Albiru. Aya mengepalkan tangan, berpikir bahwa Albiru lah yang telah dengan lancang menggantikan pakaiannya.

Aya ingin marah dan setidaknya menampar Albiru, tapi dia tak punya tenaga untuk itu. Aya ingin keluar dari kamar itu, tapi Albiru lekas menahan lengannya.

"Hal buruk apa pun yang kau pikirkan tentangku, itu tidak benar. Tetap lah di sini jika masih ingin hidup."

Aya menarik lengannya dengan paksa.
"Kamu ngancam aku?"

"Hanya sedikit saran." Albiru mengucapkannya dengan nada bicara yang tak bersahabat. Telunjuknya menekan dagu Aya dari bawah, membuat Aya mendongak menatap matanya.

"Terima kasih, tapi akan lebih berbahaya tinggal bersama lelaki yang suka menyentuh perempuan yang bukan mahram secara sembarangan." Aya menepis kasar tangan Albiru lalu keluar dari kamar itu.

Albiru mematung sebentar lalu mengepalkan tangan.
"Dia pikir dia siapa? Semua orang pun tahu kalau ...." Rasanya dia seperti baru saja ditolak. Menyebalkan sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun