1. Bagaimana Proses Pelaksanaan Program Kemandirian Seni Lukis Kerudung di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang?
Penelitian ini mencari tahu langkah-langkah yang diterapkan dalam pelaksanaan program tersebut, mulai dari perencanaan, penyediaan bahan, proses pelatihan, hingga evaluasi kualitas produk.
2. Seberapa Efektif Program Ini dalam Meningkatkan Kemandirian Warga Binaan?
Penelitian ini mempertanyakan efektivitas program dalam membantu warga binaan memperoleh keterampilan yang dapat dijadikan modal untuk kehidupan setelah masa pidana selesai, serta bagaimana keterampilan ini meningkatkan rasa percaya diri mereka.
3.Apa Saja Tantangan yang Dihadapi dalam Proses Produksi dan Pemasaran Hasil Lukis Kerudung?
Penelitian ini juga meneliti kendala yang muncul dalam proses pembinaan, khususnya dalam hal produksi dan pemasaran hasil kerajinan kerudung lukis, dan bagaimana solusi dapat diterapkan untuk mengatasi kendala tersebut agar produk dapat diterima di pasar.
C. Metode Penelitian yang Digunakan: Metode campuran (mix method) yang menggabungkan pendekatan kualitatif dan observasi langsung terhadap proses pelatihan melukis kerudung.Â
Â
D. Hasil/Kesimpulan Penelitian
Kesimpulan jurnal ini menyatakan bahwa program pembinaan kemandirian melalui seni lukis kerudung di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang berhasil diimplementasikan secara baik dan efektif. Program ini memberikan dampak positif terhadap narapidana perempuan, terutama dalam mempersiapkan mereka dengan keterampilan khusus yang berguna setelah mereka bebas.
Beberapa poin utama dari kesimpulan ini antara lain:
1. Keberhasilan Pelaksanaan Program: Program pembinaan ini berjalan lancar, dengan tahapan pelatihan yang direncanakan secara matang, mulai dari perencanaan anggaran dan kebutuhan hingga pelaksanaan yang terstruktur. Program ini dapat membantu narapidana memperoleh keterampilan yang spesifik dan praktis.
2. Manfaat bagi Warga Binaan: Melalui keterampilan melukis kerudung, warga binaan dibekali dengan kemampuan yang berpotensi menghasilkan pendapatan setelah masa pidana mereka berakhir. Keterampilan ini juga membantu meningkatkan kepercayaan diri mereka serta mendorong mereka untuk produktif selama berada di Lapas.
3. Potensi Ekonomi: Hasil kerajinan berupa kerudung lukis yang dibuat oleh warga binaan memiliki nilai jual dan berpotensi dipasarkan ke masyarakat umum. Hal ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi warga binaan tetapi juga mendukung Lapas dalam menciptakan peluang sumber pendapatan non-pemerintah (PNBP).
4. Dukungan terhadap Reintegrasi Sosial: Dengan keterampilan yang diperoleh, narapidana perempuan diharapkan dapat lebih siap beradaptasi dan menjalani hidup mandiri setelah kembali ke masyarakat, sehingga memperkecil risiko pengulangan tindak pidana.