Nilai perusahaan adalah hal sangat penting dan harus diperhatikan oleh perusahaan karena nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham dan Houston, 2010: 294). Nilai perusahaan menurut Sartono, (2014) diartikan sebagai "harga yang bersedia dibayar investor apabila perusahaan akan dijual". Menurut Halim (2015) "Bagi perusahaan terbuka (go public), indikator nilai perusahaan tercermin pada harga saham yang diperdagangkan di pasar modal, karena seluruh keputusan keuangan akan terefleksi di dalamnya". Nilai perusahaan dapat diukur dengan menggunakan Price Book Value (PBV), Price Earning Ratio (PER) dan Tobins'Q. Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur menggunakan Tobins'Q, rasio ini merupakan konsep yang sangat berharga karena menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang hasil pengembalian dari setiap dolar investasi inkremental (Wahyuningsih & Widowati, 2016). Memaksimalkan kekayaan investor adalah tujuan setiap perusahaan, maka peningkatan nilai perusahaan kuncinya (Keown, 2004:3) dalam (Astuti & Yadnya, 2019). Harga saham merupakan gambaran nilai perusahaan. Price to Book Value adalah indikasi nilai perusahaan, jadi apabila ketinggian nilai PBV membuat penilaian perusahaan memiliki masa depan yang bagus.
Nilai perusahaan dapat dinilai dengan rasio Tobin's Q adalah teori yang diperkenalkan oleh James Tobin pada tahun 1969 (Dewi, Handayani, dan Nuzula, 2014). Berikut cara menghitung Tobin's Q: Â (Tarihoran, 2016).
2.2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan
Disamping pemahaman tentang teori nilai perusahaan, terdapat juga beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan menurut Sartono, (2010) antara lain sebagai berikut:
- Profitabilitas
- Sejalan dengan likuiditas, jika terjadi peningkatan laba sehingga ROE meningkat, maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam mengelola modal untuk menghasilkan laba, sehingga nilai perusahaan yang tercermin dalam PBV akan meningkat.
- Struktur Modal
- Semakin tinggi Struktur Modal perusahaan (yang salah satunya tercermin dalam rasio kas atas aktiva lancar), semakin banyak dana tersedia bagi perusahaan untuk membayar dividen, membiayai operasi dan investasinya, sehingga persepsi investor pada kinerja perusahaan akan meningkat.
- Pertumbuhan
- Perusahaan Sama halnya dengan pertumbuhan perusahaan dan sejalan dengan peningkatan likuiditasnya, jika terjadi peningkatan perusahaan sehingga growth of earning after tax meningkat, maka semakin baik kinerja perusahaan, sehingga nilai perusahaan yang tercermin dalam PBV akan meningkat.
- Ukuran Perusahaan
- Ukuran perusahaan dapat berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, karena pada perusahaan-perusahaan besar, pemilik saham pada dasarnya terpisah dari manajemen, sehingga kurang berdaya mengubah manajemen.Ukuran perusahaan juga dapat berpengaruh negatif karna sekalipun perusahaan besar memiliki kemampuan untuk menghasilkan keuntungan lebih besar, namun modal yang digunakan juga besar sehingga pofitabilitasnya bisa jadi tidak terlalu tinggi dibanding perusahaan dengan ukuran lebih kecil.
2.2.2 Jenis-Jenis Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan erat kaitan nya dengan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan kemakmuran pemegang saham (nilai saham), maka nilai perusahaan akan memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham. Adapun jenis-jenis nilai perusahaan menurut (Gitman, 2010) berdasarkan metode perhitungan yang digunakan yaitu:
- Nilai kelangsungan usaha
- Nilai kelangsungan usaha adalah nilai perusahaan jika dijual sebagai operasi usaha yang berlanjut. Kelangsungan usaha adalah prinsip dasar dalam penyusunan laporan keuangan, selain itu entitas (perusahaan) biasanya dilihat sebagai kelanjutan dalam bisnis dimasa akan datang.
- Nilai Pasar (market value)
- Nilai pasar adalah harga pasar yang digunakan untuk memperdagangkan aktiva. Sering juga disebut kurs merupakan harga yang terjadi dari proses tawar menawar dipasar saham. Nilai ini hanya bisa ditentukan jika saham perusahaan dijual dipasar saham.
- Nilai Intrinsik (intrinsic value)
- Nilai intrinsic merupakan konsep yang paling abstrak, karena mengacu kepada perkiraan nilai rill suatiu perusahaan. Nilai perusahaan dalam konsep nilai intrinsic ini bukan sekedar harga dari sekumpulan asset melainkan nilai perusahaan sebagai entitas bisnis yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan dikemudian hari.
- Nilai Buku (book value)
- Nilai buku suatu perusahaan adalah total aktiva dikurangi kewajiban dan saham preferen seperti tercantum di neraca. Nilai buku juga merupakan nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar konsep akuntansi. Secara sederhana dihitung dengan membagi selisih antar total aset dan total hutang dengan jumlah saham yang beredar.
- Nilai Likuiditas (liquidation value)Â
- Nilai likuiditas adalah jumlah uang yang dapat direalisasikan jika sebuah aktivita atau sekelompok aktiva (contohnya perusahaan yang dijual secara terpisah dari obligasi yang menjalankannya). Nilai likuidasi merupakan nilai jual seluruh aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
2.2.3 Indikator Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan Price Book Value (PBV). Rasio ini menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham dari suatu perusahaan. Dapat dikatakan pula, PBV merupakan perbandingan harga saham dengan nilai buku per lembar saham, untuk dapat menunjukkan seberapa jauh suatu perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan terhadap jumlah modal yang telah di investasikan. Di ukur dengan rumus sebagai berikut:
 x 100 %
2.3 Penelitian Terdahulu
Pada bagian ini peneliti mencantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian membuat ringkasannya, baik penelitian yang sudah terpublikasikan atau belum terpublikasikan. Dengan melakukan langkah ini, maka dapat dilihat sejauh mana keaslian dan perbedaan yang hendak dilakukan.