"Yasa, bangunnn." Badankuu terasa bergoyang dan akhirnya aku terbangun dengan penuh keringat diseluruh badanku hingga membasahi baju ternyata tadi hanyalah mimpi. Doni, Heri dan Juki membangunkanku.
"Ada apa Yas, Kamu mengigau tadi, kamu teriak dengan kencang." Jelas Juki.
"Jangan-jangan Kamu mimpi basah Yas, semua badan kamu keringat seperti habis mandi" Ejek Doni dengan muka menggoda terasa jijik.
Aku terbengong sejenak mengumpulkan nyawa yang masih melayang, mimpi tadi rasanya benar-benar nyata, siapa sosok pria tua itu, maksudnya apa, aku tidak mengerti dengan bahasanya, sepertinya tadi ia menggunakan bahasa Belanda karena disenapangnya aku melihat lambing bendera belanda.
"Woi, Jangan bengong tengah malam, nanti kesurupan. Ucap Juki menepuk bahuku.
"AKu mimpi buruk mas, aku dibawa ketemu sosok pria tua menyeramkan, dia seperti meminta atau bertanya sesuatu kepadaku namun ia menggunakan bahasa Belanda, aku tidak mengerti, jadi ia mau menembakku dengan senjata senapangnya." Jelasku menerangkan.
"Waw Hantunya mantan militer kali Yas, terus dia kursus dimana ya bahasa Belanda." Ejek Doni sambil menggosok kedua matanya yang penuh dengan kotoran. Aku pun tak menghiraukannya. Aku hanya penasaran apa yang diingin sosok pria tua tersebut.
"Tenang Yas, tadi udah baca doa belum, nanti baca doa lagi ya, ayo kita semuanya tidur lagi, sepertinya ini baru jam setengah 12." Tutur Heri mengingatkanku, ia aku baru sadar bahwa aku belum baca doa tidur ketika hendak tidur.kemudian aku pun nelanjutkan tidurku.
....
"Yas, bangun." Terdengar suara yang tidak begitu jelas, hingga seluruh tubuhku diguncang oleh seseorang. Astaga perasaan belum sampai lima menit aku terlelap, badanku masih terasa kaku, kepalaku terasa pusing karena tidak cukup tidur.
Ternyata benar Kata Mas Juki, akan ada kegiatan Jurit Malam, diantara sayup-sayup penglihatanku yang tidak begitu jelas, terdapat Sejumlah Abang Panitia membangunkan kami dengan pelan dan hati-hati agar tidak membangunkan peserta lain. Terlihat Abang Desta sedang memberi tahu Juki dibalik tenda selaku ketua kelompok setelah itu Juki menghampiri kami dengan mukanya yang masih mengantuk.
"Ayo siap-siap, kita jurit malam, tapi jangan sampai peserta lain bangun, kita kelompok pertama yang melakukan." Bisik Juki, Pemuda dengan kumis tebalnya memberitahukan kepada kami. Kemudian Kelompok kami pun sudah siap, lengkap dengan Slayer Kuning peserta dan Tas kecil milik Juki. Setiap kelompok kami hanya dibolehkan membawa satu tas saja untuk membawa air minum.