Dari sinilah awal Seorang Mutiara Yang Hilang bernama Serly harus berjuang hidup menghadapi dunia yang fanah penuh kepalsuan ini. Serly sebenarnya sangat disayang oleh ayahnya Amir, hanya saja tidak mungkinlah ayah Serly memeliharanya dan hidup bersama dengan istrinya yang telah berprahara dengan bunda Serly semasa hidupnya itu.
Seiring waktu berjalan terjalinlah kembali pelukan kasih sayang antara anak dan ayah, namun, masih ada dua hal yang menjadi misteri bagi Serly yakni siapa bundanya dan apa yang pernah dialaminya selama balita.
Kebahagiaan mulai terukir diwajah Serly. Namun, waktu berkata lain kebahagiaan itu tidaklah berlangsung lama. Ayah Serly yang menjadi tumpuan mendapatkan manja dan kasih sayang juga harus pergi meninggalkan Serly karena penyakit yang dideritanya, ayah Serly harus pun pergi untuk selama lamanya.
Mutiara inipun mulai dirundung duka nestapa, di akhir akhir hayat ayah Sely pernah berpesan kepada Serly bahwa Serly memiliki seorang kakak yang pernah menjaganya semasa kecil. Ayah Serlypun berpesan untuk mencarinya.
Perjuangan hidup yang dilalui seorang Serly tidaklah mudah apalagi hidup di kota Makasaar. Berbagai liku liku yang penuh onak dan duri kepedihan, kesengsaraan tetap saja dijalaninya seiring dengan detak waktu yang terus berjalan.
Serly sama sekali tidak mengetahui bagaimana wajah kakak dan dimana keberadaannya, yang ia tahu hanya nama kakaknya. Untuk menemukan kakaknya hanya ada satu petunjuk yakni kuburan Bunda Serly yang berada di Panaikang.
Dalam perjalanan hidupnya Serly bertemu dengan seorang lelaki yang diharapkannya bisa menjadi penopan hidupnya melindunginya dan menyayanginya. Ia menikah dengan lelaki itu dengan harapan masa lalu yang kelam dapat pupus dengan kebahagiaan. Namun rupanya kebahagiaan sulit terbangun diatas mahligai cinta yang mendua. Lelaki itu ternyata memiliki seorang istri, Akhirnya rumah tangga itu tidak berlangsung lama dan berpisah setelah di karuniai seorang putri.
Dalam kesedihannya, Serly banyak menghabiskan waktunya menangis berkeluh kesah dipusara bundanya, memeluk erat batu pusara bundanya. Dan kerapkali menyampaikan pesan kepada kakek tua penjaga kuburan Panaikang bahwa ada seorang yang bernama Serly mencari kakaknya yang bernama Opang.
Dibalik rahasia dan kehendak Allah kedua saudara ini belum bertemu, kerapkali antara kakak dan adik berselisih waktu berziarah ke pusara bundanya. Hingga suatu hari saat kakaknya berziarah ke makam ibunya, penjaga kuburan menceritakan bahwa pernah ada seorang wanita menangis di puasara memeluk pusara ini tiada henti hentinya menangis waktu dia mau pulang dia katakan mencari kakaknya. Sontak sang kakak ini juga ikut menangis mengingat dan mengenang adiknya semasa kecil sang kakak ini langsung berkata, "Kata adakah nomor hp dia simpan," penjaga kuburan mengatakan ada tapi sudah hilang tidak tahu dimana disimpannya.
Huffffffff sembari menarik nafas sang kakak, harapan ada nomor hp yg bisa mempertemukan pupus pula.
Namun, harapan untuk menemukan adiknya tidak pernah surut, sang kakak menghubungi semua kontak2 yang diketahuinya . Masalah disini saat berpisah berpuluh puluh tahu yang lalu waktu itu itu belum ada ponsel. Hingga suatu hari terdengar kabar bahwa di Dg Sirua Makassar akan ada pesta penikahan keluarga dan biasanya semua keluarga akan berkumpul dan bisa jadi Serly juga ada.