Mohon tunggu...
Ancilla Shania Bernadi
Ancilla Shania Bernadi Mohon Tunggu... Freelancer - Astronomers

Chasing the stars.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kemegahan Cincin Planet Tata Surya

28 November 2019   19:46 Diperbarui: 28 November 2019   19:58 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.sciencealert.com

Pernahkah kalian melihat langit malam yang bertabur bintang dan bertanya-tanya apa yang ada di atas sana? Selain bintang, rupanya kita bisa mendapati planet diantara titik-titik di langit tersebut. Planet nampak seperti bintang terang yang tidak berkedip di langit. Salah satu planet yang paling indah dan menjadi primadona diantara planet-planet lainnya.

Salah satu alasan kenapa Saturnus menjadi primadona adalah karena keindahannya yang sudah dikenal luas. Saturnus terkenal dengan keindahan cincinnya yang dapat terlihat melalui teleskop dari Bumi. Namun apakah sebenarnya cincin itu? Bagaimana mereka terbentuk dan terdiri dari apakah mereka?

Gambar 1. Cincin Saturnus

Apa itu Cincin?

Cincin yang ada pada Saturnus dinamakan cincin karena kenampakannya yang memang menyerupai lingkaran yang mengitari planet. Lantas, apakah cincin itu? Cincin adalah kumpulan partikel yang mengorbit suatu planet di bidang ekuatornya. 

Partikel ini adalah jumlah yang besar dari satelit kecil, yang tidak bisa untuk bergabung menjadi satelit besar karena jaraknya yang dekat dari planet. Cincin ini harus memiliki orbit yang berbentuk lingkaran, dan umumnya sangat tipis. 

Orbit berbentuk elips dan orbit yang memiliki kemiringan sangat tinggi akan mengakibatkan tabrakan antara partikel di dalam cincin dan menghancurkan cincin itu sendiri.

Cincin planet usianya singkat. Rata-rata usianya yakni hanya 100 juta tahun, ini sangat pendek jika dibandingkan dengan usia tata surya sendiri. Jadi, ada kemungkinan, cincin pada planet-planet raksasa ini sudah beberapa kali muncul dan hilang dalam sejarah tata surya.
Terbentuknya Cincin

Bagaimana cincin dapat terbentuk? Kenapa partikel-partikel pada cincin tidak menyatu dan membentuk sebuah satelit yang lebih besar? Partikel-partikel cincin ini awalnya mungkin adalah satelit besar yang mengorbit planet, namun akhirnya diganggu oleh tabrakan. Tabrakan ini memicu tabrakan lainnya hingga terbentuklah partikel yang lebih kecil, bisa sampai sekecil debu. Partikel debu ini akan membuat cincin bisa nampak. Faktanya, jika cincin Saturnus berukuran sebesar bata, cincinnya tidak akan terlihat dari Bumi.

Berdasarkan Hukum Ketiga Kepler, semakin jauh satelit dari planet, semakin rendah kecepatannya. Jika satelit ini lemah, bagian sisi luar dan dalam satelit akan tertarik dengan kecepatan yang berbeda dan memecah satelit ini.

Cincin Saturnus yang Indah

Saturnus adalah planet yang paling dikenal memiliki cincin, karena cincin planet ini dapat terlihat melalui teleskop dari Bumi. Cincin Saturnus ini pertama kali diamati oleh Galileo Galilei di 1610 dengan teleskop sederhana. Cincin Saturnus ini sedikit miring jika dibandingkan dengan bidang ekliptika, sehingga kenampakan cincin dari Bumi pun akan sedikit berbeda-beda.

Ketiga cincin utama Saturnus sudah teramati sejak berabad-abad yang lalu. Bagian-bagiannya adalah cincin A yang terletak di bagian luar cincin B yang ada di tengah, dipisahkan oleh pemisah Cassini yang gelap, dan juga cincin C yang lebih transparan dari yang lain. 

Cincin yang lain hanya menggantung di langit, tidak terikat pada Saturnus karena mereka bergerak mengelilingi planet dengan kecepatan yang bergantung dengan jaraknya dari planet, melawan tarikan gravitasi.

Cincin Saturnus datar, lebar, dan sangatlah tipis. Ketiga cincin utama jika digabungkan maka lebarnya akan hampir sama dengan radius Saturnus. Terbuat dari apakah cincin Saturnus ini? Karena cincin ini terlihat jelas dan reflektif pada panjang gelombang tampak sedangkan kebalikannya di panjang gelombang inframerah, maka cincin ini terbuat dari es. Partikel cincin ini sendiri ukurannya beragam. Ada yang berukuran 5-10 meter hingga ada juga yang berukuran lebih kecil dari 0.01 meter.

Cincin di Planet Lain

Jika Satunus memiliki cincin, apakah planet lain juga memiliki cincin, atau bisa memiliki cincin? Jawabannya adalah, ada, dan semua planet dapat memiliki cincin. Namun, yang tengah memiliki cincin pada saat ini hanyalah planet-planet raksasa yakni Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Banyak yang belum mengetahui fakta ini dan mengira hanya Saturnus yang memiliki cincin.

Selama lebih dari tiga abad, Saturnus adalah satu-satunya planet yang diketahui memiliki cincin. Kemudian pada 1977, pengamatan okultasi dari bintang SAO 158687 menunjukkan cincin tipis dan transparan dari planet Uranus. 

Cincin di planet Neptunus juga ditemukan dengan metode yang sama di 1984. Akhirnya Jupiter ikut bergabung dalam kumpulan planet bercincin ini setelah wahana Voyager 1 datang mendekat ke Jupiter pada 1979 dan melihat cincin redup dari planet ini.

Kenapa cincin-cincin dari planet lain ini tidak bisa terlihat secara langsung menggunakan teleskop dari permukaan Bumi? Jawabannya adalah karena material cincin yang ada di planet planet ini, contohnya Jupiter, memiliki komposisi yang berbeda dengan cincin Saturnus. 

Jika cincin Saturnus kebanyakan terdiri dari es yang sangat reflektif, cincin Jupiter terdiri dari butiran debu yang hanya memantulkan ~5% cahaya yang diterima sehingga sulit terlihat. Selain itu, cincin Jupiter juga sangat tipis.

Uranus memiliki cincin yang sangat sempit, dan menyebar secara luas. Melalui pengamatan, ditemukan Uranus memiliki 9 cincin yang sempit, tidak lebih lebar dari 10 kilometer, sedangkan celah diantaranya bisa selebar ratusan kilometer. 

Cincin Uranus yang sempit, orientasi iregular, dan bentuknya berhubungan dengan satelit yang mengorbit planetnya. Komposisi cincinnya sendiri, terdiri dari karbon sehingga hanya memantulkan sekitar 2% cahaya yang diterimanya.

Neptunus juga memiliki cincin yang tipis. Selain itu, yang istimewa dari cincin Neptunus ini adalah dia memiliki 'lengkungan' yang memiliki kepadatan materi yang lebih besar daripada bagian lainnya. 

Material penyusunnya juga menyebar begitu tipis. Seharusnya dalam beberapa tahun tumpukan materi dalam cincin ini menyebar, tapi kenyataannya tidak, dan ternyata itu dikarenakan satelit Galatea yang mengorbit Neptunus lebih dekat daripada cincinnya. Jumlah cincin Neptunus sendiri berjumlah 5 buah.

Kapan bisa mengamati planet bercincin?

Jika ingin mencoba melihat planet bercincin menggunakan teleskop kalian sendiri, maka sasaran satu-satunya yang dapat teramati adalah planet Saturnus. Hanya Cincin Saturnus yang teramati dari Bumi karena komposisi dari es yang membuatnya memantulkan cahaya dengan baik sehingga terlihat, dan selain itu juga ukurannya yang membentang luas.

Sayangnya, pada bulan-bulan Desember ini, Saturnus akan lebih sulit untuk diamati. Sebab, setelah Matahari terbenam Saturnus juga akan ikut terbenam, dan sampai Matahari terbit Saturnus akan belum terbit juga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun