Uranus memiliki cincin yang sangat sempit, dan menyebar secara luas. Melalui pengamatan, ditemukan Uranus memiliki 9 cincin yang sempit, tidak lebih lebar dari 10 kilometer, sedangkan celah diantaranya bisa selebar ratusan kilometer.Â
Cincin Uranus yang sempit, orientasi iregular, dan bentuknya berhubungan dengan satelit yang mengorbit planetnya. Komposisi cincinnya sendiri, terdiri dari karbon sehingga hanya memantulkan sekitar 2% cahaya yang diterimanya.
Neptunus juga memiliki cincin yang tipis. Selain itu, yang istimewa dari cincin Neptunus ini adalah dia memiliki 'lengkungan' yang memiliki kepadatan materi yang lebih besar daripada bagian lainnya.Â
Material penyusunnya juga menyebar begitu tipis. Seharusnya dalam beberapa tahun tumpukan materi dalam cincin ini menyebar, tapi kenyataannya tidak, dan ternyata itu dikarenakan satelit Galatea yang mengorbit Neptunus lebih dekat daripada cincinnya. Jumlah cincin Neptunus sendiri berjumlah 5 buah.
Kapan bisa mengamati planet bercincin?
Jika ingin mencoba melihat planet bercincin menggunakan teleskop kalian sendiri, maka sasaran satu-satunya yang dapat teramati adalah planet Saturnus. Hanya Cincin Saturnus yang teramati dari Bumi karena komposisi dari es yang membuatnya memantulkan cahaya dengan baik sehingga terlihat, dan selain itu juga ukurannya yang membentang luas.
Sayangnya, pada bulan-bulan Desember ini, Saturnus akan lebih sulit untuk diamati. Sebab, setelah Matahari terbenam Saturnus juga akan ikut terbenam, dan sampai Matahari terbit Saturnus akan belum terbit juga.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H