Doktrin ini membawa kepada pemahaman jika sejak lahir anak memiliki pembawaan jahat, seterusnya akan menjadi jahat. Situasi ini berlaku sebaliknya, jika sejak lahir membawa pembawaan baik, maka anak tersebut akan menjadi baik. Pembawaan anak sejak lahir tidak dapat diubah oleh faktor eksternal (pengalaman, pendidikan maupun lingkungan). Bagi golongan nativisme, pendidikan hanya dapat difungsikan sebagai pengembang bakat anak semata (Thabrani, 2013).
Dengan demikian, pendidikan yang baik menurut doktrin nativisme adalah pendidikan yang disesuaikan dengan pembawaan anak. Pendidikan yang membiarkan anak tumbuh berdasarkan pembawaan yang dimiliki, karena berhasil dan tidaknya perkembangan anak dominan ditentukan oleh jenis pembawaan yang dimiliki. Satu- satunya hal yang patut dihargai atau manfaat pendidikan adalah perannya dalam memoles permukaan peradaban dan tingkah laju sosial manusia. Sedangkan sisi terdalam manusia dan kepribadiannya tidak perlu ditentukan.
Nativisme merupakan sebuah rangkaian perdebatan dan analisis, khususnya dalam konteks migrasi modern dan ketegangan budaya yang diakibatkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H