2. Tokoh utama aliran nativisme adalah Arthur Schopenhauer, seorang filosof Jerman yang hidup pada tahun 1788-1880.
3. Tokoh lain yang mendukung aliran nativisme adalah Frans Josseph Gall (1785-1825), Plato, dan Descartes.
4. Teori nativisme menyatakan bahwa perkembangan individu diatur oleh faktor genetik. Misalnya, jika seorang ayah pintar, maka putranya juga mungkin pintar.
5. Teori nativisme juga menyatakan bahwa manusia memiliki kemampuan bawaan untuk memahami bahasa. Kemampuan ini tidak dapat diajarkan atau diperoleh dengan belajar saja.
6. Kelebihan teori nativisme, di antaranya adalah dapat menonjolkan bakat yang manusia miliki, mendorong perwujudan diri sebagai manusia berkompetensi,dan membantu manusia dalam penentuan pilihan.
Nativisme adalah pandangan bahwa keterampilan-keterampilan atau kemampuan- kemampuan tertentu bersifat alamiah atau sudah tertanam dalam otak sejak lahir.
Pandangan ini berlawanan dengan empirisme, teori tabula rasa, yang menyatakan bahwa otak hanya mempunyai sedikit kemampuan bawaan dan hampir segala sesuatu dipelajari melalui interaksi dengan lingkungan.
Nativisme berasal dari kata native (Bahasa Latin) yang berarti terlahir. Teori yang diusung tokoh Arthur Schopenhauer (1788-1869) ini berpengaruh besar terhadap pemikiran psikologis. Aliran yang tergolong dalam kategori pesimistis ini menyampaikan konsep berlawanan dengan empirisme. Nativisme menyampaikan bahwa anak memiliki pembawaan sejak lahir dan pembawaan inilah yang menentukan hasil perkembangannya. Pendidikan tidak dapat mengubah sifat pembawaan. Anak dapat menjadi baik atau tidak tergantung pembawaannya sejak lahir. Dalam ilmu pendidikan, pandangan ini disebut pesimistik pedagogik.
Nativisme adalah gerakan dan politik ideologi yang muncul di Uni Soviet, sebagai tanggapan terhadap imigrasi.
Ciri-cirinya adalah oposisi dari penduduk asli (orang-orang yang tidak berada di wilayah tertentu) dari para imigran, karena alasan keasyikan budaya, ekonomi, dan sosial.
Asal Usul dan Sejarah