Hambatan terhadap jalannya komunikasi, seperti:
Kebisingan (non-factor) adalah hambatan berupa suara-suara yang mengganggu jalanya komunikasi sehingga pesan komunikasnaya tidak bisa diterima sebagaimana mestinya. Hambatan kebisingan juga bisa mengganggu siaran televisi atau radio, berupa fading (gangguan cuaca).
Faktor semantik adalah hambatan berupa pemakaian kata atau istilah yang menimbulkan salah paham atau pengertian yang kemungkinan bisa mengakibatkan kesalahan-kesalahan dan kegagalan fatal.
Interes (kepentingan) akan membuat seseorang atau orang banyak selektif dalam hal penghayatan atau tanggapannya. Kepentingan bukan hanya mempengaruhi perhatian kita saja, melainkan juga daya tangkap, perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita, yang pada dasarnya reaktif atas segala rangsangan yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kepentingan kita.
Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai benar dengan keinginan, kebutuhan, dan kekurangannya yang setiap individu berbeda-beda.
Public Relations kadang tertipu oleh tanggapan komunikasi atau publiknya yang kelihatannya memperhatikan (attentive), meskipun isi komunikasi tidak sesuai dengan motivasi mereka. Tanggapan semu demikian tentunya dilakukan karena ada motivasi terpendam pada diri komunikan (khalayak sasaran atau publik), misalnya ABS (asal bapak senang) atau lainnya.
Prasangka merupakan salahsatu hambatan berat terhadap berlangsungnya komunikasi, sebab orang yang memiliki prasangka belum apa-apa sudah bersikap was-was dan menentang komunikator yang hendak berbicara.
Dan emosi kita memaksa untuk menarik kesimpulan tanpa menggunakan pikiran secara rasional. Prasangka tidak hanya bekerja terhadap ras, melainkan juga bergerak terhadap agama, pendirian politik, atau terhadap suatu kelompok tertentu.
---
Sumber:
Dasar-Dasar Public Relations. Penulis: Drs. SOLEH SOEMIRAT, M.S. DRS. ELVINARO ARDIANTO, M.Si penerbit: PT REMAJA ROSDAKARYA. Tahun: 2007.
CRISIS PUBLIC RELATIONS. Penulis: Firsan Nova. Penerbit: PT. RAJAGRAFINDO. Tahun: 2011