PENDAHULUAN
Â
Â
Indonesia adalah negara multikultural yang kaya akan budaya nasional. Dalam bahasa Sanskerta, kebudayaan berasal dari kata Buddhayah, bentuk jamak dari kata Buddhi, yang berarti budi dan akal. Sedangkan menurut KBBI, kebudayaan adalah hasil kegiatan dan cipta pikiran manusia seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat. Dalam budaya, manusia itu memainkan peran penting dan tidak dapat dipisahkan karena keduanya bersama-sama membentuk kehidupan. Masyarakat menciptakan dan mengembangkan budaya, tidak ada masyarakat tanpa budaya dan tidak ada budaya tanpa masyarakat. Kesenian termasuk dalam tujuh unsur kebudayaan. Seni dan kesenian adalah dua kata yang memiliki arti yang sama, namun sebenarnya memiliki arti yang berbeda.
Â
Seni adalah rasa kekaguman terhadap karya manusia, baik audio maupun visual, sedangkan seni yang berkaitan dengan estetika dan prestasi disebut karya seni. Seni itu sendiri memiliki banyak bentuk, termasuk seni pertunjukan. Seni pertunjukan juga terbagi dalam berbagai jenis, salah satunya adalah wayang. Wayang dalam bahasa Jawa artinya naungan, dalam bahasa Melayu artinya naungan yang artinya teduh, redup, remang-remang atau menerawang. Wayang menjadi kesenian Indonesia lebih dari 1000 tahun yang lalu yang memiliki makna tersirat menurut bahasa daerah masing-masing. Bentuk wayang ada yang berupa wayang kulit, wayang golek, wayang kayu, wayang bambu, wayang orang, wayang suket dan sebagainya.
Â
Wayang suket adalah wayang yang bahan dasar pembuatannya adalah suket dalam bahasa jawa yang berarti rumput. Rumput yang digunakan biasanya jenis rumput yang sudah kering. Wayang suket berawal dari Purbalingga yang dirancang oleh Mbah Kasan yang kemudian diteruskan oleh cucunya yaitu Badriyanto. Wayang suket mulai berkembang pada tahun 2013 yang diperkenalkan oleh Pak Kardjo sebagai dalang dan pencipta wayang suket sendiri. Suket wayang Pak Kardjo disebut puspasarira dimana puspa artinya badan dan sarira artinya bunga. Artinya benda kecil yang terbuat dari bunga. Wayang suket merupakan salah satu kesenian yang memiliki peran penting dalam ranah budaya.
Â
Era modernisasi saat ini sudah mulai mengubah berbagai budaya Indonesia, tidak hanya dari segi budaya tetapi banyak hal lain yang mulai berubah tergantung zaman. Saat ini generasi milenial mulai mengesampingkan budaya yang ada di Indonesia, meski tidak sepenuhnya, namun wayang suket merupakan salah satu budaya yang mulai diremehkan dan menyebabkan wayang menghilang di berbagai daerah. Oleh karena itu diperlukan strategi untuk mempertahankan budaya Indonesia yaitu wayang suket di era modernisasi. Strategi pemeliharaan budaya dapat diprakarsai oleh generasi milenial yang mudah terpengaruh oleh budaya asing. Seperti Kota Malang banyak generasi milenial asli Kota Malang dan generasi milenial baru, mengingat Malang merupakan kota yang diperuntukan bagi pendidikan khususnya pendidikan tinggi. Wayang suket di kota Malang juga belum banyak dikenal oleh masyarakat sehingga wayang hampir punah. Oleh karena itu, generasi milenial ini memiliki peran penting dalam menjaga wayang suket dan belajar tentang perkembangan wayang suket
Â