Hal ini secara sederhana dapat dipahami bahwa manusia dapat mengantisipasi atau memprediksi peluang atau potensi terjadinya sebuah konflik. Pencegahan atau antisipasi konflik dilakukan oleh pihak satpol pp. Oleh sebab itu demi terciptanya situasi lingkungan hidup yang kondusif Satpol PP memutuskan untuk mengambil manajemen konflik yaitu menghindar dengan cara menarik atau menurunkan spanduk yang ada di masjid tersebut.
Perbedaan budaya pada masyarakat di kasus ini merupakan perbedaan budaya agama, dan hal ini mempunyai potensi untuk terjadinya perbedaan pemaknaan pada sebuah pesan yang berbentuk spanduk titik biasa sebagai pihak yang menertibkan masyarakat baik secara komunikasi situasi dan kondisi melakukan tugasnya dengan cara menurunkan spanduk dan meminimalisir potensi terjadinya konflik
Daftar Pustaka
Fransiska, N. (2017). Penyebarluasan Informasi Pembangunan oleh Humas Pemerintah Kota Pekanbaru kepada Masyarakat. Skripsi.
Samovar, L. A., Porter, R. E., McDaniel, E. R., & Roy, C. S. (2014). Intercultural communication: A reader. Nelson Education.
Ting-Toomey, S., & Chung, L. C. (2005). Understanding intercultural communication. New York: Oxford University Press.
Wijana, E. P. E. (2020). Spanduk 6 syuhada dicopot satpol pp, masjid jogokariyan: demi kondusifitas. Diakses dari jogja.suara.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H