Mohon tunggu...
Levianti
Levianti Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog, Dosen Psikologi Universitas Esa Unggul

Suka diam sejenak, refleksi, menulis, dan ngoepi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Beginner's Mind: Pendidikan Formal, Nonformal, atau...?

8 Juli 2024   16:17 Diperbarui: 8 Juli 2024   16:22 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: pinterest.com/bladd48/)

Maka bila fokus dikembalikan lagi kepada inti utama yang hendak dihasilkan, cara strategis untuk mencapainya adalah melalui pengembangan aspek kesadaran, yang antara lain mencakup sikap pemula/beginner's mind.

Sikap "pemula" adalah perspektif saat kita mendekati pembelajaran dan pengalaman baru dengan rasa ingin tahu yang segar. Ini berarti melepaskan asumsi dan prasangka lama, serta membuka diri terhadap informasi dan cara pandang baru. Berikut beberapa strategi untuk mengembangkan sikap ini:

1. Rangkul Rasa Ingin Tahu:

  • Ajukan Pertanyaan: Alih-alih menerima informasi secara pasif, ajukanlah pertanyaan secara aktif. Anggap diri Anda sebagai siswa yang memiliki banyak hal untuk dipelajari, terlepas dari latar belakang atau pengalaman Anda.
  • Tantang Asumsi: Jangan menerima sesuatu begitu saja. Pertanyakan asumsi dan bias Anda sendiri. Bersikaplah terbuka terhadap perspektif dan sudut pandang alternatif.
  • Jelajahi Hal Baru: Keluarlah dari zona nyaman Anda dan cobalah hal baru, meskipun hal itu tampak asing atau menantang. Nikmati kegembiraan menemukan dan mempelajari sesuatu yang sama sekali baru.

2. Praktikkan Mendengarkan Secara Aktif:

  • Fokus pada Saat Ini: Perhatikan baik-baik pembicara atau pengalaman yang ada di depan Anda. Hindari gangguan dan fokuslah untuk memahami momen saat ini.
  • Dengarkan Tanpa Menghakimi: Dengarkan tanpa membentuk opini atau penilaian. Cobalah memahami perspektif pembicara, meskipun itu berbeda dari Anda.
  • Ajukan Pertanyaan Klarifikasi: Jika ada sesuatu yang tidak jelas, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan untuk klarifikasi. Ini menunjukkan minat yang tulus dan menunjukkan kesediaan Anda untuk belajar.

3. Libatkan Indra Anda:

  • Perhatikan Detil: Secara aktif libatkan indra Anda dalam pengalaman sehari-hari. Perhatikan pemandangan, suara, bau, rasa, dan tekstur di sekitar Anda.
  • Pelan-pelan: Luangkan waktu untuk menghargai hal-hal kecil. Jangan terburu-buru dalam menjalani pengalaman. Nikmati detailnya dan hargai keindahan dalam hal-hal biasa.
  • Hadir di Saat Ini: Singkirkan ponsel Anda dan tahan keinginan untuk melakukan banyak tugas. Benamkan diri Anda sepenuhnya dalam aktivitas saat ini, baik itu membaca buku, mengobrol, atau menikmati makanan.

4. Rangkul "Tidak Tahu":

  • Tidak Apa-apa untuk Tidak Tahu: Jangan merasa tertekan untuk memiliki semua jawaban. Akui bahwa selalu ada lebih banyak untuk dipelajari, dan rangkullah ketidaknyamanan karena tidak mengetahui segalanya.
  • Tantang Ego Anda: Lepaskan kebutuhan untuk selalu benar atau terlihat berpengetahuan. Bersikaplah terbuka untuk belajar dari orang lain, terlepas dari latar belakang atau keahlian mereka.
  • Anggap Kesalahan sebagai Peluang: Kesalahan dan kegagalan adalah bagian tak terhindarkan dari proses pembelajaran. Anggaplah itu sebagai kesempatan untuk tumbuh dan belajar sesuatu yang baru.

5. Praktikkan Meditasi Mindfulness:

  • Menangkan Pikiran Anda: Meditasi membantu menenangkan pikiran Anda dan menumbuhkan kesadaran akan momen saat ini.
  • Fokus pada Napas: Teknik sederhana seperti fokus pada napas dapat membantu Anda menjadi lebih hadir dan menerima informasi baru.
  • Kesadaran yang Meningkat: Dengan latihan rutin, meditasi mindfulness dapat meningkatkan kesadaran Anda secara keseluruhan dan keterbukaan terhadap pengalaman baru.

Wasana kata

Mengembangkan sikap "pemula" adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan. Dengan memasukkan strategi ini ke dalam kehidupan sehari-hari Anda, Anda dapat mendekati pembelajaran dan pengalaman dengan lebih banyak rasa ingin tahu, keterbukaan, dan kemauan untuk belajar dan berkembang, entah itu melalui jalan pendidikan formal, nonformal, dll.

Tulisan ini sendiri dibuat sebagai bentuk kecil literasi dari saya dengan di-assist oleh Gemini, sebagai artikel terakhir dari trilogi coretan mengenai pemanfaatan AI dalam karya tulis. Semoga dapat bermanfaat dan dinikmati bersama. Salam literasi!***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun