Ujian di depan mata.
Hati dag dig dug bersiaga.
Siap menemukan jawab atas setiap tanya.
Duhai gairah ini menghidupkan jiwa!
Namun mengapa dia malah abai?
Baiklah dia 'kan kutemani.
Berbincang materi dari hati ke hati.
Tanggung jawab tunai, batin pun damai.
Ujian terus berlanjut di depan mata.
Lelah mulai menggelayuti raga.
Mencambuk diri hanya bertahan sementara.
Biarlah kusematkan tidur cantik di antaranya.
Wahai, mengapa dia masih juga abai?!
Haruskah aku selalu menemani?!
Sungguh, aku tak siap dengan tubuh lunglai.
Tidak apakah kali ini kulepaskan dia 'tuk lalai?
Hmmm... Inilah ujianku yang benar-benar nyata!
Bukan sekedar merangkai kata 'tuk jawab segala tanya.
Bukan juga hanya membangun sukses sendiri.
Namun praktik sederhana mengasihi nan setia.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H