Perbedaan terbesar antara soap opera buatan luar negeri dan Indonesia terletak pada adegan dan dialognya. Misalnya, adegan orang bersedih di sinetron Indonesia biasanya menyorot orang yang menangis histeris menyerukan nama Tuhan sambil berkata "Aku sedih banget."
Serial TV luar negeri tidak segamblang itu dalam menyerukan perasaannya. Kamera akan menyorot orang yang menangis karena pihak pembuat konten menanggap bahwa audiens mereka adalah audiens yang cerdas. Tidak perlu ungkapan yang gamblang, orang yang menangis sudah cukup mewakili frasa "bersedih".
Kesuksesan produksi multimedia yang dibuat oleh sutradara Dilan 1990 adalah bukti konkrit bahwa segmentasi audiens dalam pembuatan multimedia sangatlah penting. Plotnya yang sederhana, ringan, sangat berhubungan dengan kehidupan percintaan SMA remaja masa kini, dan karakter Milea yang idaman laki-laki sepanjang segala masa menjadi bumbu utama yang diracik sedemikian rupa. Sangat sesuai dengan karakter orang Indonesia yang melihat film sebagai hiburan.
Pada akhirnya, multimedia adalah saluran yang sangat pas untuk menyampaikan pesan dengan jangkauan audiens yang luas. Selamat datang di era serba digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H