Mohon tunggu...
ANASTASIA IDA RISTIANI
ANASTASIA IDA RISTIANI Mohon Tunggu... Guru - GURU

Saya seorang guru di SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Saat ini saya ingin mengembangkan diri dengan cara menulis di Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugas Koneksi Antar Materi Modul 1.4

23 Desember 2022   06:51 Diperbarui: 23 Desember 2022   06:53 4642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gb. Segitiga Restitusi

5. Restitusi (Lima posisi kontrol)

5 (lima) posisi kontrol dalam restitusi adalah 1) Penghukum, 2) Pembuat Rasa Bersalah, 3) Teman, 4) Pemantau, dan 5) Manajer. Posisi kontrol manajer inilah yang diharapkan. Dalam posisi ini guru berbuat sesuatu bersama dengan murid, mempersilakan murid mempertanggungjawabkan perilakunya, mendukung murid agar dapat menemukan solusi atas permasalahannya sendiri dan bagaimana memperbaiki kesalahan yang ada.

6. Restitusi - Segitiga Restitusi

Diane Gossen dalam bukunya Restitution; Restructuring School Discipline, (2001) telah merancang sebuah tahapan untuk memudahkan para guru dan orangtua dalam melakukan proses untuk menyiapkan anaknya untuk melakukan restitusi, bernama segitiga restitusi/restitution triangle. Tahapannya adalah Menstabilkan Identitas (Stabilize the Identity), Validasi Tindakan yang Salah (Validate the Misbehaviour), dan Menanyakan Keyakinan (Seek the Belief). 

Berikut adalah Gambar Segitiga Restitusi:

Gb. Segitiga Restitusi
Gb. Segitiga Restitusi

C. Hal-Hal Menarik setelah Mempelajari Modul 1.4 Budaya Positif

            Guru adalah seorang pembelajar sepanjang hayat. Ia harus senantiasa membuka wawasan dan cakrawala tentang pendidikan. Demikian halnya setelah mempelajari modul 1.4 banyak hal menarik yang saya dapatkan:

1. Pergeseran makna disiplin yang sesungguhnya. Semula saya beranggapan bahwa disiplin adalah terkait dengan tata tertib, teratur, dan kepatuhan. Bahkan terkadang dihubungkan dengan hukuman. Ternyata disiplin adalah bentuk disiplin diri, yang memiliki motivasi internal disiplin juga sebagai bentuk kontrol diri untuk mencapai suatu tujuan yang dilandasi nilai-nilai kebajikan yang menggerakkan motivasi intrisik seseorang.

2. Guru perlu mengetahui dan memetakan kebutuhan dasar murid. Kebutuhan dasar ini mempengaruhi perilakunya. Guru harus bisa menuntun murid agar motivasi perilakunya adalah menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai keyakinan atau kebajikan. Jangan sampai motivasi perilakukanya adalah menghindari ketidaknyamanan atau hukuman dan untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan.

3. Penghargaan dan hukuman adalah cara-cara mengontrol perilaku seseorang. Sehingga cara ini tidak efektif untuk menumbuhkan motivasi intrinsik murid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun