Mohon tunggu...
Annas Dwi Prastyo
Annas Dwi Prastyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya adalah jalan jalan karena saya gabut.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Moral dengan Adanya Pendidikan Karakter sebagai Upaya Mengurangi Krisis Moral Bangsa

26 Juni 2022   16:22 Diperbarui: 26 Juni 2022   16:47 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengembangan karakter dapat dilihat sebagai upaya untuk mencapai kehidupan spiritual yang sempurna. Karena karakter adalah sesuatu yang dinilai oleh individu atau orang, dan karakter juga dapat membawa kesatuan kekuatan dalam mengadopsi perilaku dalam setiap skenario, tujuan utama pembelajaran karakter adalah untuk menciptakan kepribadian itu sendiri. 

Pengembangan kepribadian juga dapat digunakan sebagai mekanisme koping untuk menghadapi situasi yang selalu berubah untuk membantu setiap orang mengembangkan identitas yang kuat. 

Dalam skenario ini, jelas bahwa tujuan pengembangan karakter adalah untuk mengembangkan perilaku yang memungkinkan kita berhasil tanpa harus menentang standar sosial. Setiap orang harus dapat menggunakan pembelajaran karakter sebagai wahana sosialisasi kepribadian agar menjadi orang yang berguna bagi lingkungan sekitar.

Karakter dimaknai dalam konteks suatu negara sebagai prinsip-prinsip luhur yang melekat pada setiap individu warga negara, dan kemudian terwujud sebagai kepribadian dan bukti diri kolektif negara tersebut.

Kepribadian adalah kekuatan mental dan etika yang mendorong suatu negara untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip nasionalnya sekaligus menampilkan keunggulan komparatif, kompetitif, dan dinamis atas negara lain. Alhasil, orang Indonesia yang berkepribadian kuat juga beragam.moderat, pandai, dan mandiri. 

Umat beragama dikenal karena perilakunya yang aktif, serta taat, jujur, amanah, dermawan, suka menolong, dan toleran. Karakter moderat didefinisikan oleh perilaku non-radikal dan kepribadian yang merupakan perantara antara individu dan sosial, bermotivasi material dan spiritual, dan mampu hidup dan bekerja sama dalam masyarakat yang pluralistik. 

Perilaku dan karakter cerdas dicirikan oleh perilaku dan karakter rasional, serta keinginan untuk informasi, keterbukaan, dan kemajuan. Perilaku hidup dan karakter mandiri, disiplin yang luar biasa, berhemat, waktu, ketekunan, usaha keras, dan rasa cinta tanah air yang besar tanpa berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan secara umum dan rasa hormat antar peradaban bangsa merupakan ciri-ciri perilaku mandiri.

Nilai pendidikan karakter dilaksanakan melalui pendidikan kewarganegaraan, nilai-nilai karakter pendidikan kewarganegaraan dapat diartikan sebagai nilai-nilai karakter utama sekaligus nilai karakter utama. Siswa harus berbakti, jujur, terdidik, tangguh, demokratis, dan peduli, sesuai dengan nilai-nilai karakter utama pendidikan kewarganegaraan. 

Sedangkan pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk peserta didik yang berjiwa nasionalis, setia pada hukum sosial, menghargai perbedaan, sadar akan hak dan kewajiban diri sendiri dan orang lain, bertanggung jawab, berpikir jernih, kritis, artistik, dan inovatif, serta bertindak bebas. 

Dalam rangka meningkatkan fungsi pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan karakter, nilai-nilai karakter utama tersebut dapat diperluas dalam arti yang lebih luas. Pendidikan Kewarganegaraan telah menjadi aspek integral dari instrumentasi dan praktik pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia melalui koridor “pendidikan berbasis nilai”.

  Paradigma inti digunakan untuk memberikan konfigurasi atau kerangka kerja yang sistematis bagi Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan mata pelajaran kurikuler merupakan potensi pembelajaran yang berupaya menumbuhkembangkan individu menjadi warga negara Indonesia yang berakhlak mulia, intelektual, partisipatif, dan bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun