Dengan perspektif yang disajikan di atas, media telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan budaya dan gaya hidup yang mempengaruhi nilai-nilai anak muda. Namun, mayoritas media tersebut memiliki implikasi negatif, terutama bagi kaum muda yang lebih sering menggunakannya.
Berbagai kesulitan terjadi tak terkendali, dan generasi muda, baik pelajar maupun mahasiswa, berharap tawuran antarbangsa menjadi seperti lawan abadi. Akibatnya, perubahan yang menghasilkan pembelajaran komunikasi lebih diperlukan untuk generasi muda.
Indonesia memuat daftar kerugian moral anak bangsa, yang meliputi semua yang telah disaksikan di setiap pelosok nusantara. Hilangnya moral anak muda akibat kenakalan remaja merupakan masalah yang menimpa negeri ini.
Dengan demikian, berarti buat mempraktikkan nilai dan moral dalam Pembelajaran. Di Indonesia, saat ini terjadi krisis nilai dan moral di antara beragam kelompok anak-anak dan remaja yang masih belajar; Padahal merekalah yang bercita-cita menjadi generasi penerus bangsa. Jangan sampai harapan kita mengubah mereka menjadi generasi unggul yang pupus begitu saja karena kurangnya prinsip dan moral.
Pembelajaran harus dilakukan melalui pengembangan moral dan eskalasi pada setiap individu manusia yang terkait dengan anak didik dalam proses penumbuhan etika dan budaya persatuan Indonesia dengan Bhineka Tunggal Ika.
Dilatarbelakangi oleh perihal tersebut, penulis membuat program gagasan yang berjudul “MENINGKATKAN MORAL DENGAN ADANYA PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI UPAYA MENGURANGI KRISIS MORAL BANGSA” yang ialah salah satu upaya buat membentuk moral lewat pembelajaran kepribadian.
Mampu mengembangkan nilai-nilai kepribadian pada anak sebagai landasan berlangsungnya silabus adalah pembelajaran karakter. Orang-orang dari generasi berkualitas tinggi yang mampu hidup bebas dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga anak-anak dapat tumbuh menjadi manusia yang memahami pengertian tentang sesuatu yang benar yang dapat diukur.
Dari segi etika, empati, dan keadilan, bangsa Indonesia telah mengalami kemerosotan moral. Akibatnya, bangsa Indonesia harus membangun kembali cita-cita moralnya. Keruntuhan moral generasi muda, khususnya anak-anak dan anak sekolah, harus disaksikan agar memperoleh kekuatan dan menanamkan cita-cita moral sesegera mungkin .
Jika kerusakan moral yang nyata tidak ditangani dengan benar dan segera, generasi mendatang akan menderita konsekuensi jangka panjang. Pembelajaran moral merupakan salah satu pendekatan untuk menanamkan cita-cita moral pada anak dan remaja yang diklaim sebagai gerakan penting di Indonesia.
Salah satu variabel pembelajaran yang berkontribusi terhadap kehadiran seorang guru. dalam penerapan proses belajar mengajar belajar dan belajar untuk membantu dalam awal pembelajaran. Hal ini karena guru berfungsi sebagai motivator bagi siswa, mendorong mereka untuk bekerja lebih keras di kelas dan mencapai kesuksesan sendiri.
Proses pembelajaran dilakukan di lingkungan sekolah anak-anak yang gagal dalam akademiknya, tetapi harus memiliki kepribadian yang kuat agar menjadi orang yang berguna yang dapat membantu diri sendiri dan orang lain.