Mohon tunggu...
Liliana Sihite
Liliana Sihite Mohon Tunggu... -

mahasiswi ekonomi perbanas

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Demo kok Turunkan BBM

19 November 2014   16:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:25 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ana : Oke Ren, selamat berdemo ya.

Reno : ia na. *tak berapa lama berlalu dari kursi yang didudukinya.

Begitulah kisahnya, diskusi yang begitu tak habis pikir saja ana memikirkannya, masa ia berdemo untuk hal-hal yang tak ada manfaatnya sama sekali. Harga BBM-nya sudah naik, dan harga-harga semua barang juga sudah pada naik, ngapain coba yang mau dituntut BBM turun harga toh harga-harganya semua sudah pada naik kan ya.

Ana pribadi sih sebagai mahasiswi yang berfikir sedikit ekstrim lebih mikirnya ke arah yang jadi biang kerok masalah seperti :
1. Masalah upah, ini masalah krusial yang dari jaman nenek moyangpun sampai sekarang dan hingga selama-lamanya kalau upahnya itu pas-pasan atau bahkan malah tidak memadai gimana bisa BBM naik tanpa ada demo? Ya pastilah menjerit mereka-mereka itu yang upahnya ngepas.
2. Masalah stok bbm yang katanya menipis, udah tau nipis tapi malah dibiarkan mobil-mobil dan motor-motor dijalanan semakin banyak dan semakin berserakan dari tahun ke tahun bikin semak jalanan saja, bukannya distop atau dibatasilah paling tidak, eh ini malah ada pula proyek LCGC (low cost green car) yang katanya mobil murah ramah lingkungan. Yang namanya mobil ya tetap aja kan butuh BBM? mikir donk katanya stok BBM menipis eh kok malah ada yang begituan.  Belum lagi ditambah proses kepemilikan kendaraan bermotor itu yang sangat mudah dan murah banget, gimana tidak mudah dan murah banget coba kunjungi saja showroom-showroom terdekat bawa duit cuma 500rb saja udah bisa bawa pulang motor. mestinya tuh yang wajarlah DP-dikasih separuh dari harga kendaraannya paling minimal itu, ini kok malah jadi banting harga?
3. Masalah nilai tukar/kurs rupiah yang cenderung melemah, ini masalah juga serius apalagi katanya sebagai net-importir minyak, sudah semestinya dan sewajarnyalah nilai kurs ini diperhatikan
oleh orang-orang yang bekerja dan bertanggung jawab untuk itu, jangan kerjanya cuma makan gaji buta aja tapi gak mau mikir caranya buat nguatinnya. mestinya dituntut pemecatan ini bagi orang-orang yang bertanggung jawab namun tak bisa bertugas dengan benar melaksanakan tugasnya menjaga nilai tukar ini tetap stabil dan kalau bisa menguat. Ngapain dipelihara orang-orang seperti itu cuman ngabisin duit negara aja tapi kontribusinya nol besar, lebih bagus kan disingkarkan sesegera mungkin ganti orang baru yang lebih kompeten.

Akhirnya selesai sudah unek unek singkat ana ini, selamat pagi dan salam sejahtra bagi kita semua.

salam,
Ana Sihite

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun