Nama : Ananias safira
 Nim : 223030303322
 FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
Sebagai negara agraris, Indonesia mengandalkan sektor pertanian sebagai salah satu faktor terpenting dalam pembangunan. Beberapa subsektor pertanian terus memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Perkebunan merupakan salah satu subsektor pertanian yang cukup berkembang pesat. Pada tahun 2012, pangsa subsektor perkebunan terhadap produk domestik bruto (PDB) sektor pertanian sebesar 23,43 persen (BPS, 2012). Kelapa sawit merupakan salah satu bahan baku subsektor perkebunan yang berperan penting dalam perekonomian nasional, antara lain.
Komoditas ekspor nonmigas andalan penghasil devisa di luar migas. Selain itu, seiring dengan permintaan ekonomi global terhadap minyak sawit mentah (CPO) dan harga minyak dunia yang meningkat, minyak sawit menjadi bahan baku produksi bahan bakar alternatif bioenergi atau biofuel (Prajitno dan Saputra, 2012).
 Selama tujuh tahun terakhir, luas perkebunan kelapa sawit Indonesia tumbuh antara 1,92 hingga 9,05 persen per tahun. Pada tahun 2011 luas perkebunan kelapa sawit meningkat 2,64 persen menjadi 8,77 juta hektar dan pada tahun 2013 menjadi 10,46 juta hektar.
 (Direktorat Perkebunan, 2014). Pertumbuhan sektor perkebunan tersebut dibarengi dengan peningkatan produksi minyak sawit di Indonesia dari tahun ke tahun yang dihasilkan oleh perkebunan besar milik negara, perkebunan swasta besar, dan perkebunan kecil. Pada tahun 2011 produksi minyak sawit meningkat 1,79 persen menjadi 22,90 juta ton, sebagian besar diekspor ke luar negeri dan sebagian kecil
Total ekspor minyak sawit (CPO) terus tumbuh selama sepuluh tahun terakhir. Pada akhir tahun 2001, nilai ekspor CPO adalah US$62.317.847. Nilai ini cenderung terus meningkat hingga mencapai 327.652.263 USD pada akhir tahun 2013 (BPS, 2013). Seperti terlihat pada Gambar 1, pertumbuhan nilai ekspor CPO biasanya diikuti oleh pertumbuhan ekonomi (PDB). Pada tahun 2006-2007, nilai ekspor CPO meningkat tajam hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.Â
Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan produksi dalam negeri yang meningkatkan volume ekspor. Pertumbuhan beberapa perusahaan minyak sawit tanah air memberikan Total ekspor minyak sawit (CPO) terus tumbuh selama sepuluh tahun terakhir. Pada akhir tahun 2001, nilai ekspor CPO adalah US$62.317.847.Â