Hal terpenting dari pendekatan konstrutivisme baik dari teori dan prakteknya, dilihat dari pentingnya dimensi sosial dan pembelajaran. Maka hal ini sesuai dengan pernyataan James tentang Konstruktivisme sosial. Sehingga muncul pertanyaan penting yang menjadi perhatian bersama "Mungkinkah suatu hari akan muncul suatu meta-teori yang lebih lengkap dan mensintesis wawasan dari sudut pandang yang ada sekarang, dengan tetap mempertahankan konsistensi internal dan koherensi?"
Pada akhirnya keputusan tentang praktik penilaian yang paling tepat disesuaikan dengan kondisi dan hasil penilaian yang lebih disukai, yang mana melibatkan pertanyaan nilai tentang apa yang kita anggap berharga melebihi konteks teori dan metode yang digunakan.
Teori apa saja yang disampaikan disini?
Pada intinya ada 2 inti teori induk yang disampaikan yaitu Behaviorisme dan Konstruktivisme. Dimana keduanya akan mempengaruhi pembelajaran dan penilaian yang akan dikembangkan.
Teori Behaviorisme
Memunculkan para teoris yang berfokus pada Stimulus dan Respon. Pada yang James sebutkan yaitu para teories seperti Pavlov, Watson, Skinner dan Thorndike.
Pavlov mengacu pada rangkaian refleks berkondisi yaitu reflek-reflek yangterjadi akibat adanya proses pengkondisian. Segala tingkah laku manusia adalah hasil dari pengkondisian. Belajar adalah pembentukan kebiasaan dengan cara menghubungkan antara rangsangan (stimulus) dengan respon.
Thorndike mengacu pada proses interaksi antara stimulus dengan respon. Sering disebut sebagai Trial and Error. Transfer of tranining menjelaskan bahwa apa yang pernah dipelajari anak sekarang harus dapat digunakan untuk hal lain di masa yang akan datang.
Skinner mengacu pada proses penguatan perilaku yang mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang sesuai keinginan. Proses dasar pengondisian operan teridir dari penguatan, kepunahan, penguatan primer, sekunder, hukuman, dan diskriminasi.
Teori Konstruktivisme
Memunculkan para teoritis diantaranya Bruner, Vygotsky, Gardner.
Vygotsky mengacu pada interaksi sosial yang penting yang dibangun berdasarkan individu dengan lingkungannya. Pengaturan diri dikembangkan melalui operais mental yang terjadi selama proses interaksi sosial. ZPD menjadi bagian yang mengatakan bahwa siswa masih perlu bantuan dari orang lain atau atas bimbingan orang lain.
Bruner berfokus pada belajar menemukan berbasis masalah, penelitian, pengalaman dan konstuktivis. Tiga tahap kemampuan menemukan pengetahuan: Respon motorik (enaktif), bayangan mental (visual objek dan kejaian yang dapat diubah) (ikonik), dan sistem simbol (simbolik).